Valentine Day

“Happy Valentine Day,…Ukthi”, sekilas Icha membaca kartu berwarna pink manis terselip di bawah map di meja kerjanya.

Hmm, Valentine dirasakan dimana mana, bahkan anak SD pun sudah faham makna Valentine. Hari itu semua orang bebas mengungkapkan rasa sayang dimana-mana di seluruh dunia dan biasanya hari itu merupakan hari “nembak”, demikian istilah anak remaja sekarang untuk menggambarkan bahwa saat untuk nembak seorang gadis incarannya yaitu ketika bertepatan pada hari Valentine.

Tanggal 14 februari, yang kata orang merupakan hari lahirnya Valentino Madeso, yang entah lahir dimana, dan sayapun tidak peduli, namun cukup prihatin. Betapa tokoh non muslim ini begitu erat kehadirannya di sekitar pergaulan dan hati anak-anak manusia baik dia muslim maupun non muslim, bahkan familiar juga bagi para ibu-ibu berjilbab untuk mengucapkan “ Happy Valentine ya.. jeung Asih.” Saya juga pernah melihat ibu-ibu pengajian di kampung kami bersalaman ketika berjumpa di pengajian rutin mingguan yang kebetulan bertepatan dengan tanggal 14 februari itu.

Ungkapan mesra, surat-surat romantis, sms berbau asmara, juga suasana yang bernuansa pink, jambon, semburat merah dadu dan gelimpangan hadiah berpita-pita serta rangkaian kado aneka coklat juga pita-pita pembungkus yang manis ada dimana mana, hatta di negara berkembang yang mayoritas muslim seperti Indonesia pun tidak lepas dari serbuan aroma Valentine Day.

Bagi kita para wanita muslim, yang bergelar MUSLIMAH, yang juga kerap dipanggil Ukhti, Jeung, Mbak dan lain lain, alangkah baiknya untuk bersama membudayakan ucapan kasih sayang, tak hanya pada saat Valentine Day namun juga saat bukan Valentine Day. Ucapan atau ungkapan kasih sayang itu tidak hanya pada saat Valentine Day, tetapi juga setiap hari (Express your love, not only in the Valentine Day, but also everyday) ungkapan cinta atau sayang tidak hanya ada pada hari Valentine, tetapi juga setiap hari. Haruskah? Sebaiknya !

Islam telah mengajarkan bahasa-bahasa cinta seperti “ana uhibukifillah, ana uhibbukumfillah” (aku mencintaimu karena ALLOH), yang sebaiknya sering kita ungkapkan kepada sauadara-saudara kita, suami, anak, istri dalam bentuk dan suasana apapun. Ungkapan sayang atau cinta sangat perlu dilakukan oleh para suami kepada istri, yang selama ini begitu dinantikan oleh para wanita. Kenapa ungkapan love atau sayang hanya diberikan dari seorang lelaki yang ‘berpacaran’ kepada wanita yang jelas bukan mahramnya, tetapi uangkapan cinta dari seorang lelaki yang sudah menjadi suami untuk diberikan kepada istrinya, sangat jarang terjadi. Biasanya suami hanya mengatakan,”tak usahlah diungkapkan, harusnya istri saya tahu bahwa saya bekerja keras begini karena sayang padanya”.

Padahal apabila sesekali seorang suami memberikan ungkapan cintanya dan seorang istri mengatakan isi hatinya serta seorang ibu mencurahkan rasa kasihnya dengan mengatakan “ I love you “ atau “aku sayang padamu” atau sekedar ‘ luv u ‘ dalam sms pada sang suami serta sepatah kalimat dengan nada lembut pada anaknya “umi sayang deh sama kamu, beneran paling sayang sedunia” maka saya yakin dunia akan penuh kasih sayang setiap hari dan kehadiran Valentine Day tidak lagi diperlukan oleh dunia Islam. Islam telah mengajarkan hal itu jauh sebelum Valentino Mafioso lahir. Dan saya sendiri juga tidak tahu pasti namanya, karena saya juga tidak kenal. Maka percaya lah. Salam sayang sedunia!

Ingatlah makna dalam do’a robithoh yang diajarkan Syaikh Hasan Al Banna, “Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui, bahwa hati ini telah berkumpul untuk mencurahkan Mahabbah hanya kepadaMu, bertemu untuk taat kepadaMu, bersatu dalam rangka menyeru ( Da’wah di jalanMu ), dan berjanji setia untuk membela syari’atMu, maka kuatkanlah ikatan pertaliannya. Ya Allah, abadikanlah kasih sayangnya, tunjukkanlah jalannya dan penuhilah dengan cahayaMu yang tidak akan pernah redup, lapangkanlah dadanya dengan limpahan iman dan keindahan tawakal kepadaMu. Hidupkanlah ia dengan pengenalan kepadaMu dan matikanlah ia dalam keadaan syahid di jalanMu. Sesungguhnya Engkau sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong. Ya Allah kabulkanlah. Dan semoga shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan kami Nabi Muhammad, keluarganya dan seluruh sahabatnya.”

Quiz : Perlukah ungkapan rasa sayang pada suami/istri/anak? Mengapa terasa susah?