Amnesty International Tuding Amerika Dan Koalisi Internasional Lakukan Kejahatan Perang Di Suriah

UNSPECIFIED - UNDATED Global Hawk Air Vehicle No. 3 is shown in this undated United States Air Force handout, at an undisclosed location after flying a mission, supporting Operation Enduring Freedom. Global Hawk Air Vehicle No. 3, is an unmanned surveillance aircraft that has flown 4,245 hours in support of combat operations for Operation Iraqi Freedom, Operation Enduring Freedom and combined Task Force-Horn of Africa missions. Global Hawk provides the Air Force and joint battlefield commander?s near-real-time, high-resolution, intelligence, surveillance and reconnaissance imagery.  (Photo by Neil Lynch/USAF via Getty Images)
UNSPECIFIED – UNDATED Global Hawk Air Vehicle No. 3 is shown in this undated United States Air Force handout, at an undisclosed location after flying a mission, supporting Operation Enduring Freedom. Global Hawk Air Vehicle No. 3, is an unmanned surveillance aircraft that has flown 4,245 hours in support of combat operations for Operation Iraqi Freedom, Operation Enduring Freedom and combined Task Force-Horn of Africa missions. Global Hawk provides the Air Force and joint battlefield commander?s near-real-time, high-resolution, intelligence, surveillance and reconnaissance imagery. (Photo by Neil Lynch/USAF via Getty Images)

Eramuslim – Selasa 25 Oktober 2016, organisasi Amnesty International menuduh Amerika Serikat telah melakukan kejahatan perang dan kemanusiaan di Suriah, setelah terbukti tidak mengambil tindakan untuk mencegah jatuhnya korban sipil dalam operasi militer terhadap kelompok mujahidin Islam.

“Ini adalah waktunya bagi AS untuk mengungkapkan kebenaran atas penyerangan warga sipil yang dilakukan anggota koalisi internasional,” ujar direktur penelitian Amnesty International Lyna Ma’alouf dalam pernyataan pers di kantor perwakilan organisasi di ibukota Beirut.

Lyna Ma’alouf melanjutkan, “Analisis bukti yang ada menunjukkan bahwa pasukan koalisi telah gagal untuk mengambil tindakan pencegahan yang memadai untuk menghindari jatuhnya warga dalam serangan udara.”

Menurutnya beberapa serangan yang dilancarkan anggota koalisi internasional tidak terarah dan cenderung mebabi buta.

Sebanyak 300 warga sipill dilaporkan tewas dalam 11 serangan yang dilancarkan koalisi internasional sejak menggelar operasi militer di Suriah pada bulan September 2014.

Selain Amerika, Amnesty International juga menuding Rusia dan sejumlah faksi perjuangan di Suriah telah melakukan kejahatan serupa. (Skynewsarabia/Ram)