Penembakan Klub Gay Orlando, Simbol 666, dan Teori Konspirasi

omar-kareem-pelaku-penembakan-orlandoEramuslim.com – Beberapa alasan tentang peristiwa atau tragedi penembakan di dalam club malam (nightclub) kelompok LGBT (lesbian, gay, bi-sex & trans-sex) bernama “Pulse” di kota Orlando yang disebut sebagai Orlando’s The Pulse, terdapat banyak keganjilan.

Para pengamat konspirasi dari seluruh dunia menyatakan bahwa tragedi ini untuk kesekian kalinya adalah ‘Operasi Bendera Palsu’ atau False Flag Operation, seperti apa yang telah terjadi sebelumnya.

Tragedi yang sudah di setting itu, diantaranya yang terkenal di AS adalah Tragedi 9/11, Sandy Hook, Boston Bombing dan beberapa lainnya, hingga tragedi San Bernardino, bahkan tragedi di Orlando kali ini yang mana para pengamat menyebutnya sebagai “Orlando’s The Pulse False Flag.”

Tragedi Tiga Jam

Jarum jam menunjuk ke pukul 02.00, pada Minggu dinihari 12 Juni 2016. Masih ada 320 orang di dalam klub malam Pulse, Orlando. Dua menit kemudian, pelaku melangkah masuk. Pria itu membawa senapan, pistol, dan amunisi.

“Musik masih dimainkan, semua orang menari… saat itulah terdengar suara ‘Bang, Bang!’,” kata, Javier Antonetti, yang ada di dalam klub saat kejadian seperti dikutip dariABC News. “Pria yang berdiri di sampingku ambruk. Darah berceceran di mana-mana.”

Antonetti yang selamat karena berpura-pura mati saat kejadian mengaku, mendengar pelaku bicara lewat telepon dengan seseorang. “Berhenti membunuh ISIS. Aku punya banyak peluru,” kata dia, menirukan suara penembak yang diidentifikasi sebagai Omar Mateen (29).

Beberapa saat kemudian, polisi yang tak sedang bertugas dan menjadi petugas keamanan di klub memutuskan untuk masuk. Ia dan dua polisi lain terlibat baku tembak dengan pelaku. “Petugas kami terlibat baku tembak dengan tersangka,” kata Kepala Kepolisian Orlando, John Mina.

Saksi mata lain, Janiel Gonzalez mengungkapkan, orang-orang berteriak dan merangkak di lantai. “Saat itu aku bertekad, ‘bukan ini caraku mati, bukan hari ini’,” katanya.

Pada pukul 02.09, klub malam memberikan peringatan lewat laman Facebook mereka. “Semua orang keluar dari Pulse dan terus lari menjauh”. Saat berada di luar, Gonzalez melihat orang-orang dalam kondisi luka dan berdarah-darah. Orang-orang mencoba lari, tapi mereka terjebak dan menjadi sandera, demikian menurut aparat.

Tragedi ini dianggap sebagai tragedi “paling berdarah” dengan jumlah korban tewas sebanyak 50 orang, alias tragedi dengan korban terbanyak di AS. Belum lagi korban luka-luka yang disinyalir lebih dari 50 orang.

opOperasi Bendera Palsu Kesekian Kali

Dari laporan di banyak artikel mainsteam media seperti diatas, terbayang sangat mengerikannya tragedi di dalam klub malam bernama Pulse tersebut, namun tak ada banyak bukti yang dapat terlihat, alias yang terjadi justru sebaliknya, dan menimbulkan keganjilan dan banyak pertanyaan yang tak terjawab.

Para pengamat konspirasi beranggapan bahwa semua itu adalah suatu kebohongan dan sudah di setting, karena tak wajar, dan banyak keganjilan. Oleh karenanya, banyak yang mnyatakan bahwa tragedi itu adalah suatu “operasi bendera palsu” atau “False Flag Operation” yang berguna untuk memojokkan suatu kelompok atau golongan.

Istilah kontemporer “bendera palsu” menggambarkan operasi rahasia yang dirancang untuk menipu sedemikian rupa, bahwa suatu kejadian atau tragedi muncul seolah-olah dilakukan oleh suatu golongan, entitas, kelompok, atau negara lain.

Padahal sejatinya, kejadian atau tragedi itu telah direncanakan sebelumnya untuk kemudian dilaksanakan oleh kelompok lain, agar kelompok ini dan publik akan menuduh kelompok yang difitnahlah yang melakukannya.

Secara historis, istilah “bendera palsu” berasal dari perang angkatan laut pada masa lalu, dimana ketika itu sebuah kapal laut justru menggunakan bendera musuh, dan kemudian bergabung dalam armada musuhnya sebagai tipu muslihat “gerilya”. Setelah terjadi pertempuran, “kapal palsu” itu justru menembaki kapal-kapal disekitarnya dan menyebabkan banyak kapal karam, akhirnya mereka kalah.

Pada masa kini, operasi dilakukan walaupun selama masa damai oleh organisasi sipil, serta instansi pemerintah rahasia, bisa (dengan ekstensi) juga disebut operasi bendera palsu jika mereka berusaha untuk menyembunyikan organisasi sebenarnya di balik operasi.

Keganjilan Orlando’s The Pulse

Seperti yang sudah-sudah, banyak keganjilan dalam tragedi ini, juga tragedi-tregedi sebelumnya. Misalnya, tak ada satupun ponsel yang merekam  dari ratusan saksi mata dan tak terlihat ada banyak darah di tempat kejadian.

Juga, tampak para saksi mata yang tak terlihat takut atau stress, hingga tak tampaknya korban yang berjatuhan dan bergelimpangan darah, bahkan tak tampak tempat tidur ambulans yang berguna untuk mengangkat banyak mayat.

Padahal perlu dicatat, bahwa ada 50 korban yang tewas! Dan pastinya lokasi akan bergelimang darah berikut para korban luka lainnya yang pingsan atau terkapar, juga para saksi yang gemetaran, pucat, stress bahkan nangis.

Namun dari fakta sebenarnya di lapangan banyak keganjilan terlihat, diantaranya:

1. Pelaku sudah lama diketahui FBI

FBI sudh mengetahui sang pelaku, Omar Mateen, dan mereka mengevaluasi potensi terorismenya dengan menginterogasinya setidaknya dua kali di waktu yang berbeda, sementara kita tahu FBI sudah beberapa kali terbukti melaksanakan operasi bendera palsu.

2. Pelatihan MCI (Mass Casualty Incident)

Telah terjadi Pelatihan Peristiwa Kecelakaan Massal tiga bulan sebelum penembakan Orlando. Di jam yang sama, tempat yang sama, acara yang sama dengan penembakan massal Orlando ini, telah dilaksanakan latihan MCI (Mass Casualty Incident) tiga bulan sebelumnya, namun tidak banyak informasi yang dipublikasikan tentang pelatihan itu. Hal ini mirip tragedi bendera palsu di Paris Perancis.

666-number-of-the-beast3. Kode numerologi 666

Kode dan numerologi adalah “bahasa kode” kelompok illuminati, dalam hal ini adalah angka 666 yang terjadi di hampir semua Operasi Bendera Palsu. Kali ini pun, ada tanda-tanda numerologi dalam peristiwa atau tragedi serangan di dalam klub malam di Orlando ini.

Serangan itu terjadi kemarin pada 12 Juni 2016, yang ditulis dalam bahasa Inggris Amerika dengan urutan 12/06/2016. Sudah ada dua buah angka 6 pada 12/06/2016.Sedangkan simbol numerologi satanism ada tiga buah angka enam.

Kemana angka 6 satunya lagi? Jika dilihat ada lima digit angka lainnya yang tersisa, yang bukan angka enam, yaitu 12/06/2016 atau 1, 2, 0, 2, 0 dan 1. Dan jika dijumlahkan:  1 + 2 + +0+2 + 0 + 1= 6! Maka akan membuat simbol 666.

Anda jangan bingung, karena memang disitulah kekuatan kode “bahasa simbol dan angka” bagi mereka, karena mereka menggunakan simbol dan angka sebagai bahasanya.

Dan tak jarang mereka memang menggunakan bahasa komunikasi kode angka mereka ini sulit, dan tak dapat dilihat mudah. Simbolisme okultisme dari nomor ini ada dalam seluruh operasi rahasia dari kelompok rahasia Illuminati atau Secret Society of Illuminati.

4. Dari ratusan saksi mata, nol video!

Dengan ratusan orang saksi mata di dalam klub, dimana terjadi semua tragedi dan penembakan selama 3 jam yang pastinya sangat lama, tapi tak ada satu video pun yang direkam oleh ratusan saksi mata yang pastinya mereka memiliki ponsel pintar di dalam sakunya masing-masing.

Coba bandingkan dengan foto dan video ketika terjadi bom di sarinah Jakarta. Walaupun dalam tragedi Orlando ini terjadi di malam hari yang gelap, namun setidaknya ada beberapa video yang beredar. Hal ini mirip tragedi penembakan di Paris Perancis.

Jadi selama 3 jam, tak ada satu pun video yang merekamnya. Bahkan beberapa adegan dari situasi di dalam club selama 3 jam, tak direkam kamera atau CCTV. Apakah ratusan orang itu tak ada yang memiliki smartphone?

5. Dari ratusan saksi mata, foto yang beredar sangat sedikit

Lagi-lagi, dengan ratusan orang saksi mata di dalam klub, dimana terjadi semua tragedi dan penembakan selama 3 jam yang pastinya sangat lama, tapi tak banyak foto yang diabadikan oleh ratusan saksi mata yang pastinya mereka memiliki ponsel pintar di dalam sakunya masing-masing.

Juga, foto yang beredar sangat sedikit dan hanya itu-itu saja, itu pun dikeluarkan oleh photographer media, silahkan googling. Jadi selama 3 jam, tak banyak foto yang mengabadikannya.

Coba bandingkan dengan foto dan video ketika terjadi bom di sarinah Jakarta. Walaupun gelap atau foto tak maksimal, namun setidaknya ada banyak foto yang beredar. Hal ini mirip tragedi penembakan di Paris Perancis, minim foto dan video.

6. Tweet dari Bar

Tweet dari bar / club bersangkutan mengatakan bahwa pelaku penembakan telah kabur. Sangat tidak masuk akal pelaku kabur begitu saja tanpa ada yang mengikuti atau mencoba mencegahnya, kecuali mereka berusaha membuat cerita yang lebih panjang untuk tragedi yang jika benar, sangat-sangat mencekam ini.

7. Penembakan seperti drama

Para saksi mata lainnya yang sedang berada di dalam club malam itu, banyak yang menyatakan bahwa ketika terjadi penembakan, sangat dapat terlihat bahwa mereka lebih mirip berakting dan tak ubahnya seperti sebuah drama yang membuat efek kepada orang-orang lain yang sedang berada di dalam club agar terpengaruh, dan seakan-akan semua penembakan itu terjadi sungguhan.

8. Petunjuk ketiga:Tersangka langsung ditembak mati

Pelaku ditembak mati sebelum ia sempat berbicara. Omar Mateen telah ditembak mati, jadi kita tidak akan pernah mendengar cerita dari pihaknya. Hal ini tentunya bukan pertama kali terjadi dalam setiap operasi bendera palsu.

Bahkan semua Operasi Bendera Palsu, tersangkanya selalu ditembak mati. Hal ini dilakukan agar tersangka tak berkoar dan menguak tentang siapa sebenarnya yang menyuruh mereka. Oleh karenanya, bagaimana otak dari semua itu bisa ditetahui dan bisa tertangkap? Kecuali otaknya adalah pihak mereka sendiri.

9. Korban dan saksi mata terlihat tak traumatik

Anda dapat melihat bahwa para korban penembakan tidak ada yang terluka parah, dan saat dievakuasi tampak dengan jelas mereka tidak ada yang traumatik akibat dari tragedi berdarah yang seharusnya menakutkan itu.

Hal ini mengingatkan kita kepada tragedi “Sandy Hook” dan tragedi Bendera Palsu lainnya, yang juga hoax. Jika anda menjadi salah satu saksi mata di dalam club itu dan tragedi ini terjadi selama 3 jam lamanya, apakah Anda akan terlihat biasa saja ketika dimintai keterangan setelah Anda berhasil selamat dari tragedi yang menakutkan itu?

10. Tak tampak banyak tempat tidur khusus ambulans

Dari puluhan ambulans yang datang, sangat sedikit yang mengelurkan dan memakai tempat tidur khusus korban dari ambulans yang disebutgurneys, yang berguna untuk mengangkut puluhan korban atau puluhan mayat-mayat keluar dari club tersebut.

Padahal dikatakan ada 50 orang tewas dan lebih dari 50 korban lainnya luka-luka, namun gurneysyang terlihat jumlahnya sangat sedikit.

Hal ini tak sebanding dengan, katanya, ada puluhan mayat dan puluhan korban lainnya yang artinya jumlahnya lebih dari 100 orang.

Seharusnya, puluhan gurneys mustinya tampak dikerahkan oleh petugas medis keluar dari ambulans untuk mengangkut ratusan korban tewas dan luka-luka keluar dari club tersebut.

Namun yang terjadi, hanya beberapa gurneys yang terlihat membawa mayat yang sudah ditutupi dengan sangat rapi. Apakah itu mayat benar atau tidak, masyarakat pun tak tahu, dan media mainstream pun tak mau menanyakan apalagi membuktikan isinya.

11. Tak ada cipratan darah pada saksi mata

Tak ada satupun saksi mata yang terciprat darah dan tak ada dari mereka yang terlihat telah melalui suatu rangkaian tragedi yang telah mereka alami dalam situasi mencekam antara hidup dan mati.

12. Tak ada banyak gelimangan darah di lokasi

Tak ada gelimangan darah yang terlihat di lokasi penembakan yang terlihat. Manusia memiliki darah sekitar 5 liter atau beratnya sekitar 150 pounds. Dengan tewasnya 50 orang, bisa dibayangkan ada berapa puluh liter darah yang tercecer, atau paling tidak seharusnya ada korban yang bergelimangan darah. Dalam tragedi ini tak ada satiu pun korban terkena banyak  darah. Mana darah-darah itu?

13. Dengan penjagaan ketat, senapan laras panjang bisa masuk

Senapan otomatis laras panjang yang dipakai pelaku adalah AR-15 (singkatan dariArmalite model 15) adalah senapan semi-otomatis, yang mirip dengan senapan otomatis M16 atau karabin M4, banyak dimiliki, dan dipasarkan untuk sipil.

Senapan AR-15 sipil memiliki banyak pilihan modifikasi dan umumnya memiliki pegangan pistol, popor lipat atau teleskopik, laras melingkar, dan tempat bayonet.

Senapan AR-15 original buatan ArmaLite/Colt awalnya merupakan senapan purwarupa yang diikutsertakan dalam tender senapan Amerika Serikat, yang akhirnya diadopsi menjadi senapan M16.

Bagaimana mungkin pelaku yang hanya memiliki berat badan sekitar 75 kg, bisa menyelundupkan atau memasukkan senjata laras panjang secara tak terlihat dan tak terdeteksi ke dalam club yang memiliki penjagaan ketat, berikut banyak penjaga (body guards) yang sudah mengecek dan menggeledah setiap pengunjung di pintu masuk satu per satu? Apalagi jika pelaku itu membawa senapan, pistol, dan amunisi. Bagaimana dia bisa menyelundupkan senjata dan masuk ke dalam club?

14. Lagi-lagi ISIS

Pelaku bersumpah setia kepada ISIS. Sementara Omar Mateen adalah seorang gay beragama syiah. Ini jelas tidak nyambung. Diduga kuat operasi palsu ini merupakan salah satu cara Barat untuk melanggengkan monster sebagai musuh bersama NWO.

15. Pelaku penembakan menghubungi 911

Dari laporan polisi diketahui bahwa pelaku penembakan sempat mengubungi layanan darurat 911, dan mengklaim ISIS sedang melakukan serangan  di club malam itu. jadi, pelaku penembakan mengakui dirinya sendiri. Apakah hal semacam ini adalah sesuatu yang biasa, dan dilakukan oleh seorang terorisnya sendiri?

16. Pelaku harus memiliki banyak amunisi

Sebanyak 50 tewas, juga seorang polisi, dan lebih dari 50 lainnya luka-luka. Namun, untuk dapat melakukan serangkaian tembakan di kepala polisi dan untuk dapat melakukan semua itu, pelaku harus memiliki amunisi selama 3 jam non-stop. Juga harus ada sebanyak 49 peluru untuk menembak para korban, plus sebuah peluru untuk seorang polisi. Lalu, bagaimana mungkin begitu banyaknya peluru dapat diselundupkan atau dibawa masuk ke dalam club oleh pelaku penembakan?

cop17. Petugas kepolisian tersenyum di depan kamera?

Pada sebuah video, ketika pihak kepolisisn Orlando memberikan pernyataan pada situasi yang sangat serius, tampak seorang petugas kepolisian tertawa dan tersenyum sambil mengedipkan sebelah matanya!

Ia menganggap seakan-akan tak terjadi tragedi apa-apa, atau ia sudah tahu bahwa semuanya hanya kebohongan, atau minimal ia menganggap hal ini adalah sesuatu yang tak perlu diseriusi?

Video ini sempat viral di internet dan menambah keyakinan khalayak ramai bahwa tragedi yang penuh keganjilan ini hanyalah rekayasa atau Operasi Bendera Palsu.

18. Korban luka-luka yang terekam kamera hanya sedikit

Dalam sebuah video yang juga sempat viral, memperlihatkan seorang korban luka di paha oleh tembusan peluru. Kemudian ia diangkat oleh dua rekannya. Namun setelah agak jauh dari pantauan kamera, kedua rekannya menurunkan temannya yang terluka tembak itu utnuk kemudian berjoget ria.

19. Pelaku penembakan bekerja untuk G4s

Pelaku dikonfirmasi bekerja untuk G4s, adalah perusahaan keamanan multinasional swasta Inggris, dengan pendapatan terbesar di duniadan diketahui bahwa perusahaan ini memiliki hubungan dengan Israel, dan aparat keamanan- poros intelijen AS-Inggris -Zionis (CIA, MI6, Mossad).

Misalnya, G4S membantu Israel menangani penjara sebelum baru-baru ini dikeluarkan karena publisitas yang kurang baik (berkat gerakan BDS). Oleh karena itu menarik bahwa terduga pembunuh massal / penembak(atau kambing hitam) Omar Mateen, seorang pria Muslim 29 tahun, telah menjadi karyawan G4S sejak tahun 2007. Berikut adalah pernyataan resmi dari G4S:

“Omar Mateen dipekerjakan oleh G4S di sebuah komunitas perumahan di Florida Selatan dan sedang tidak bertugas pada saat kejadian. Mateen tunduk pada screening rinci perusahaan ketika ia direkrut pada tahun 2007 … “

20. Para saksi mata tak menunjukkan emosinya

Masih melalui video yang sempat viral, tampak beberapa saksi mata yang dimintai keterangan dan kesaksiannya oleh beberapa media. Dapat dilihat bahwa para saksi mata tak menunjukkan emosinya secara alamiah.

Tak ada saksi yang telah dimintai keterangan itu, merasa telah berhasil melalui peristiwa yang sangat mencekam selama 3 jam, antara hidup dan mati!

Mereka hanya memberikan keterangan secara kalam, normal dan biasa, seakan tak terjadi hal yang sempat menakutkan dalam hidup mereka.

Semantara lainnya, yaitu dari keluarga korban, dalam hal ini ibu korban, tampak semua yang di wawancara oleh stasiun televisi berusaha untuk sedih atau menangis. Namun akting mereka sangat tak natural dan terlihat dibuat-buat. Apakah mereka benar-benar keluarga korban atau hanya krisis aktor yang dikerahkan seperti tragedi yang sudah-sudah?

21. Krisis Aktor bermunculan

Setelah tragedi 3 jam ini, muncul para krisis aktor yang terdiri dari para saksi mata dan juga keluarga korban. Sama seperti tragedi 911, Sandy Hook, bom Boston marathon hingga tragedi di Paris Perancis, keberadaan krisis aktor sangat terlihat.

Crisis actor adalah mereka yang ditunjuk, disewa atau dibayar untuk suatu tragedi ketika media ingin mengetahui kisah dari suatu tragedi atau insiden yang terdiri dari korban, saksi mata atau keluarga korban, bahkan terkadang petugas yang bersangkutan.

Biasanya mereka diwawancarai oleh sejumlah wartawan hingga stasiun TV yang mana perusahaan-perusahaan media itu telah bersekongkol dengan ‘sutradara’ dari tragedi tersebut.

Para krisis aktor akan membuat drama ini seakan terjadi dengan sebenar-benarnya. Mereka berusaha membuat pembaca berita atau pemirsa televisi terpancing emosinya.

Yang pasti, mereka akan menangis atau sejenisnya yang mana sangat terlihat bahwa semua itu adalah akting.

Dalam semua tragedi, kehadiran krisis aktor biasanya dipakai berulang-ulang dan akting mereka sangat terlihat tak natural, termasuk dalam tragedi di klub malam di Orlando ini.

Dari beberapa laporan, informasi, foto dan video wawancara yang beredar tersebut, dapat dilihat banyak keganjilan dalam tragedi penembakan di club malam gay di Orlando ini.

Apalagi video, adalah bukti dan fakta yang sangat kuat, dimana terekam secara bergerak dan dapat dilihat dengan seksama. Hal ini juga terjadi dibanyak peristiwa dan tragedi yang kental dengan rekayasa.

Dimana hal ini berguna agar membuat opini publik bergeser, dan meyakini apa yang telah dirilis oleh suatu kelompok untuk menjatuhkan kelompok lainnya, yang sebenarnya tidak melaukuannya.

Siapa Omar Mateen?

Dari banyak informasi di internet, sekarang telah dikonfirmasi, oleh beberapa sumber, bahwa Omar Mateen, penembak dalam pembantaian di Orlando ini adalah seorang gay.

Dia sering mengunjungi klub “Pulse” yang sama dimana ia melakukan pembantaian ini, dan ia memulainya di tanggal yang ada pada salah satu aplikasi kencan gay (gay-dating app) yang terkenal.

Selain itu, ia lahir dan dibesarkan di Amerika. Istrinya, ayahnya dan semua masyarakat yang mengenalnya telah mengklaim bahwa ia tidak religius sedikit pun.

Dari laporan beberapa saksi mata menunjukkan bahwa ia mabuk dan membuar keonaran di klub “Pulse” dimana ia melakukan pembantaian itu, dan terpaksa harus diusir keluar karena perilaku nakalnya itu.

Kolega dan kenalannya juga menyebutkan bahwa dia adalah seorang penyendiri, introvert sosial, dan rentan untuk membuat pernyataan kekerasan dan ancaman terhadap orang lain.

Istrinya meninggalkannya karena dia melaqkukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dengan memukulinya dan kasar secara fisik terhadap istrinya.

Namun, media terus bertanya tentang ‘Islam radikal’ dan sekitar sikap Islam terhadap homoseksualitas. Artinya, dia bukan ‘Muslim radikal’.

Dia adalah seorang psikopat homoseksual Amerika bermental gila yang berjuang dengan identitas seksualnya sendiri.

Alih-alih berkonsentrasi pada masalah mental dan pada hukum anti senjata api di AS akan dapat mudah dilakukan, bahwa negara AS memang terkenal karenanya, termasuk para politisi dan pakar media yang ingin semua itu terjadi, dan memilih target yang lebih mudah karena imannya yang nol besar.

Dan dari sikap Islam tentang masalah seksual, ternyata terungkap bahwa orang itu, Omar Mateen, sakit mental dan polos serta tak mengerti agama. Jadi sikap Islam terhadap homoseksualitas tak ada hubungannya alias irrelevant untuk kasus pembantaian palsu dalam “Tragedi Bendera Palsu” di klub malam LGBT di Orlando ini.

Maka, untuk kesekian kali dan kedepannya False Flag Operation akan terus berulang, karena operasi ini dinilai paling ampuh untuk menggeser opini publik dunia, terutama tentang Islam. (jk/IndoCropCircles.com / berbagai sumber)