Eramuslim – Selasa 26 Juli 2016, asosiasi ulama senior Al-Azhar menyatakan menolak penggunaan khutbah tertulis dalam pelaksanaan Shalat Jum’at, karena dianggap mempersempit tema pembahasan yang dapat disampaikan oleh seorang khatib.
Dalam pernyataannya, asosiasi ulama senior Al-Azhar yang dipimpin oleh Grand Sheikh Dr. Ahhmed Tayyib meminta Kementerian Wakaf Mesir untuk membekali para khatib dengan pendidikan dan pelatihan keagamaan sehingga mereka dapat menyiarkan Islam dengan benar, dan tidak hanya bertumpu pada secarik kertas.
Perlu diketahui bahwa jika nantinya peraturan Kementerian wakaf benar-benar diterapkan di Mesir maka setiap khatib hanya akan membacakan khutbah Jum’at dengan tema dan isi yang sama yang dikeluarkan oleh Kementerian Wakaf Agama.
Wacana khutbah Jum’at tertulis telah di umumkan Kementerian Wakaf Agama sebelum Idul Fitri kemarin, tanpa memberikan keterangan lebih lanjut kapan kebijakan tersebut akan mulai diterapkan di seluruh wilayah Mesir.
Sementaraitu Wakil Menteri Wakaf Mesir, Jaber Taya, dalam keterangan terpisah menjelaskan bahwa hingga saat ini lembaganya belum mengeluarkan kebijakan apapun terkait khutbah Jum’at tertulis. (Anatolia/Ram)
