Abdel Fotouh: Ikhwan Masih Membawa Ide-Ide Besar

Abdel Moneim Fotouh—lebih sering dikenal dengan Abou Fotouh—membicarakan tentang masa depan dan kekinian Ikhwan. Perbincangan ini dilakukan hanya seminggu sebelum penangkapannya oleh pemerintah Mesir. Dikutip dari Al Masri Al Youm, berikut petikan wawancaranya:

Mursyid Aam Ikhwan bilang bahwa beliau tak akan mencari lagi pemimpin buat Ikhwan, karena sudah ada Anda…

          Ha ha ha, kita semua sering kali salah paham, dan hal itu cukup mengganggu saya.

Khalil Al Anani dari  Al Ahram Centre for Political and Strategic Studies menyatakan Anda mendapat begitu banyak tekanan dari Barat… 

          Saya sudah aktif di politik sejak tahun 1970-an. Ikhwan tadinya mati suri pada saat itu setelah penindasan pemerintah pada 1960-an. Banyak pemimpin dan anggota Ikhwan yang harus mati dan atau berakhir di penjara.

          Kerja kami di berbagai universitas waktu itu tidak berada dalam label apapun. Ketika kami masuk kampus, yang ada hanya pertarungan antara golongan kiri dan nasionalis. Tak ada gerakan dakwah Islam. Ketika para anggota Ikhwan dibebaskan dari penjara, kami semua berkumpul dan bersatu, dan masyarakat pun menemukan sebuah gerakan Islam yang membawa ide-ide besar.

Mengapa memulainya di kampus?

          Sebagai seorang doktor, ini adalah salah satu jalan yang paling terbuka.  Saya sudah berada di dakwah kampus selama tiga dekade, dan selalu memulainya dari sana.

Bagaimana dengan sekarang?

          Tahun-tahun sekarang, sebagai konsekuensi kemenangan pemilu, memenangkan hati dan pikiran rakyat Mesir, Ikhwan selalu dikecam sebagai gerakan Islam yang radikal melalui Islam konservatif. Ini tidak benar. Ikhwan lahir dan tumbuh besar di bawah rejim tiranikal dan negara yang militeristik. Kami bukan sebuah kelompok radikal. Ikhwan adalah grup reformasi yang ingin mengubah masyarakat dan kami melihat itu perlu sebuah reformasi. Negara ini telah begitu korup dan jadi tiran, dan Ikhwan punya reformasi infrastrukturalnya.

Benarkah Ikhwan ingin membentuk pemerintah yang Islami?

          Kami ingin menciptakan opini publik yang percaya bahwa kebebasan dan keadilan, serta pembangunan opini publik bisa menciptakan perubahan melalui perubahan sistem demokrasi pada waktunya. Revolusi masyarakat (secara ekstrem), itu bukan cara kami.

Banyak kaum muda Ikhwan yang sekarang banyak menyandarkan harapannya kepada Anda, termasuk Abdelrahman Ayyash yang masih berusia 20 tahun. Anda banyak memengaruhi mereka. Kaum muda Ikhwan mengklaim bahwa perubahan dan perjalanan Ikhwan di masa depan berada di tangan orang seperti Anda….

          Saya menghargai itu dan menghormati Ayyash. Saya mempersilakannya untuk diskusi tentang hal-hal penting.

Apa arti kedatangan presiden Barack Obama ke Mesir satu bulan lalu?

          Salah satu bagian kesepakatan antara AS dan Ikhwan adalah tentang beberapa hal mengenai dunia Islam. Kami tidak ingin perlakukan khusus. AS sebagai negara besar seharusnya mendasari hubungan (luar negerinya dengan Islam) berdasarkan tiga prinsip. Yaitu, kebebasan, keadilan, dan pembangunan. Hormati kebebasan yang lain, berikan hak negara lain untuk tumbuh, dan tidak boleh menerapkan teknologi canggih mereka untuk (menindas) negara lain. Inilah yang akan menjaga stabilitas di seluruh dunia.

Anda optimis terhadap sikap AS sekarang—misalnya tentang Israel?

          Ya, tentu saja. Tapi perasaan ini tidak diterjemahkan pada aksi nyata. Semuanya akan kembali seperti semula dan tetap berjalan seperti biasanya lagi. Namun sejauh ini, presiden Obama sudah menunjukkan penghargaan positif. 

Ikhwan dinilai terlalu banyak kompromi dengan pemerintah sekarang…. 

          Ada kesalahpamahan besar di sini, terutama media dalam debat antara ekstemis dan sekularis. Media lokal memosisikan Ikhwan seolah melarang wanita dan Kristen Koptik untuk jadi presiden. Platform Ikhwan tidak membedakan lelaki dan perempuan. Tapi yang ingin kami katakan adalah: jika kami diberikan kesempatan untuk menominasikan kandidat kami, kami akan menggunakan itu. Ini misalnya seperti  golongan Hindu atau Baha’i atau Komunis yang jika diserahi kesempatan serupa, maka semuanya akan terserah mereka kan?

          Pada akhirnya, kami setuju dengan pilihan rakyat. Jika Anda ingin menominasikan seseorang, silakan saja dan rakyat bisa memilih siapa yang mereka sukai.  

Bisa Anda deskripsikan, di mana Ikhwan dalam lima tahun ke depan?

          Saya pikir, jika ada demokrasi yang sesungguhnya di negara ini, maka korupsi dan tirani akan segera habis.  (sa/ikhwnwb)