Mauritania Tutup Puluhan Sekolah Qur’an Dengan Alasan Tidak Berizin

para hufaz di afrikaEramuslim – Asosiasi Ulama Islam Mauritania mengecam keras sikap pemerintah menutup puluhan lembaga dan sekolah Al Qur’an diberbagai wilayah dengan alasan tidak memiliki izin resmi.

Dalam kecaman yang dikeluarkan pada akhir pekan kemarin, Asosiasi Ulama Islam Mauritania menyebut langkah pemerintah sebagai upaya diskriminasi dan provokasi terhadap umat Islam, terlebih 40 sekolah yang ditutup sejak tanggal 21 Desember 2015 kemarin milik kelompok gerakan Islam di negara tersebut.

Asosiasi Ulama Islam Mauritania khawatir kebijakan baru yang dikeluarkan justru dapat mengakibatkan konfrontasi antara umat Islam dan pemerintah, dimana sekolah dan lembaga Al Qur’an ini telah berdiri sejak puluhan tahun yang lalu.

Pemerintah Mauritania sendiri dalam penjelasan sebelumnya menyatakan bahwa langkah penutupan ini diambil untuk mentertibkan kontrol hukum dan administratif sekolah yang dijamin oleh undang-undang, serta melindungi proses pendidikan di negeri ini.

Perlu diketahui bahwa pemerintah Mauritania menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa resmi negara dengan jumlah penduduk mencapai 3,6 juta lebih orang. (Rassd/Ram)