Dalam 7 Bulan, Rezim Syiah Assad Bantai 6.000 Warga Sipil Suriah

TOPSHOT - Syrians evacuate an injured man amid the rubble of destroyed buildings following a reported air strike on the rebel-held neighbourhood of Al-Qatarji, in the northern Syrian city of Aleppo, on April 29, 2016. Fresh bombardment shook Syria's second city Aleppo, severely damaging a local clinic as outrage grows over an earlier air strike that destroyed a hospital. The northern city has been battered by a week of air strikes, rocket fire, and shelling, leaving more than 200 civilians dead across the metropolis. The renewed violence has all but collapsed a fragile ceasefire deal that had brought an unprecedented lull in fighting since February 27. / AFP / AMEER ALHALBI (Photo credit should read AMEER ALHALBI/AFP/Getty Images)

Eramuslim – Sebanyak 6 ribu orang dilaporkan tewas dalam kurun waktu 7 bulan terakhir, seperti dilansir CNN dari laporan terbaru Jaringan Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang dikeluarkan pada 1 Mei kemarin.

Sejak 30 September 2015 hingga 30 April 2016 rezim Syiah Bashar Al Assad dan Rusia sedikitnya telah mmebantai 5799 orang yang terdiri dari warga sipil dan pejuang revoulusi dari berbagai faksi.

Dari jumlah tersebut sebanyak 2005 korban tewas berasal dari kalangan warga sipil warga Suriah, termasuk 481 anak-anak di bawah usia 18 tahun dan 305 warga di atas usia delapan belas tahun.

Sedangkan dari kalangan pejuang Suriah, Jaringan Observatorium mendokumentasikan sebanyak 2.035 berasal dari milisi organisasi Negara Islam dan 1.759 pejuang lainnya berasal dari berbagai faksi revolusi.

Pemboman rumah sakit anak di kota Aleppo pada hari Rabu (27/04) menjadi pembantaian terakhir yang dilakukan rezim Syiah Assad sebelum menggelar gencatan senjata mulai akhir pekan kemarin.

Tercatat hingga Sabtu siang sebanyak 50 warga sipil termasuk belasan anak-anak tewas setelah pada Rabu pagi pesawat rezim Syiah Assad sengaja menghancurkan satu-satunya rumah sakit khusus anak di kota Aleppo, Suriah. (Cnnarabic/Ram)