Di Mesir, Setiap 4 Menit Terjadi Kasus Perceraian

bertengkarEramuslim – Badan Pusat Mobilisasi Umum dan Statistik Mesir menyatakan bahwa setiap 4 menit sekali terjadi kasus perceraian di seluruh wilayah, dalam laporan terbaru yang dikeluarkan pada hari Rabu (28/09) kemarin.

Kasus perceraian terbanyak terjadi di kalangan pasangan yang tidak berpendidikan dan kurang terpelajar, khususnya di desa-desa tertinggal serta lingkungan kumuh perkotaan, tulis Badan Pusat Mobilisasi Umum dan Statistik Mesir dalam penelitian yang dilakukan selama 20 tahun terakhir antara periode tahun 1995-2015.

Di tahun 1996 terjadi 1,2 perceraian dari seribu pasangan di Mesir. Kemudia tren ini menurun menjadi 1,1 diperiode tahun 2000-2002 per seribu pasangan, sebelum akhirnya meningkat 83% ditahun 2015 kemarin.

Data Badan Pusat Mobilisasi Umum dan Statistik Mesir mencatat terjadi 2,2 perceraian per seribu, atau sebanyak 200 ribu perceraian sepanjang tahun 2015. Hal ini setara dengan 22,6 perceraian per setiap jam atau yang berarti terjadi 1 perceraian di Mesir setiap 3,8 menit sekali.

Usia antara 20 sampai 34 tahun di kalangan laki-laki menjadi golongan terbesar yang mengalami kasus perceraian di tahun 2015 yaitu sebesar 49,7%. Sedangkan sisanya sebanyak 50% berusia antara 35-49 dan 50 sampai 64 tahun.

Di kalangan wanita kasus perceraian 60,7% terjadi pada rentang usia 20 sampai 34 tahun, sedangkan kasus terendah terjadi pada usia 65 tahun ke atas dengan persentase mencapai 0,6%.

Dr Hoda Zakaria, seorang profesor sosiologi Mesir, mengatakan kepada Al Arabiya bahwa tekanan psikologis dan emosional menjadi 2 faktor yang paling banyak menyebabkan pasangan di Mesir banyak berpisah.

Menurutnya, menejemen emosi yang tidak tepat dalam pertengkaran kecil yang terjadi diantara pasangan rumah tangga dapat berakhir dengan kekerasan dan perceraian akibat dari egois dan emosional masing-masing pasangan. (Alarabiya/Ram)