Dukung Pemerintahan Sekular, Jerman Akan Ikut Intervensi Konflik Libya

Menhan Jerman UrsolaEramuslim – Menteri Pertahanan Jerman, Ursula von der Leyen, menyatakan bahwa negaranya tidak mungkin berlepas tangan dalam penyelesaian konflik bersenjata di Libya, dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Bild Jerman pada hari Senin (18/01).

“Yang paling penting saat ini adalah mencapai stabilitas keamanan dan politik serta pemerintahan rekonsiliasi bersama di negara yang terancam diduduki oleh kelompok mujahidin Islam Libya,” ujar Menhan Ursula von der Leyen.

Menhan Ursula von der Leyen melanjutkan, “Yaa tentunya pemerintahan baru  akan membutuhkan bantuan mendesak untuk penegakan hukum dan ketertiban di negeri yang luas ini. Dan Jerman tidak akan berpangku tangan dalam hal ini.”

Perlu diketahui bahwa perang saudara di Libya bermula ketika pemberontak Mayjen Khalifa Haftar yang didukung Barat menyatakan pemberontakan melawan pemerintahan transisi GNC (Kongres Nasional Umum) yang terpilih dalam pemilu resmi tahun 2012, setelah dewan transisi (GNC) menolak menyerahkan kekuasaan kepada Haftar.

Mayjen Haftar sendiri merupakan pejabat militer senior dalam pasukan anti-Gaddafi dalam perang revolusi penggulingan Kolonel MuammarGaddafi tahun 2011 lalu. (Almasryalyoum/Ram)