Abu Qatadah Bebas, Diantara Kepentingan Inggris dan Jordan ?

Pemerintahan Inggris akhirnya membebaskan Omar Othman yang lebih dikenal dengan Abu Qatadah dengan jaminan pada selasa lalu.(13/11). Sebelumnya pria Yordania itu berada di penjara Inggris selama tujuh tahun dalam usahanya menentang ekstradisi ke Yordania.

Abu Qatadah, sebagaimana dilansir BBC, adalah salah satu ulama berpengaruh di Eropa dan dikenal sebagai pendukung gerakan jihad. Ulama yang memegang kewarganegaraan Yordania tersebut telah dinyatakan bersalah secara in absentia oleh pengadilan Yordania pada 1998 dengan tuduhan perencanaan serangan bom  pada 1990-an, namun ia melarikan diri ke Inggris pada 1993 setelah mengaku dua kali disiksa. Dan pembebasan Abu Qatadah selasa itu terjadi setelah hakim komisi banding khusus Migrasi menyatakan bahwa Abu Qatadah berisiko mengalami penyiksaan untuk mengumpulkan bukti dalam sidang ulang di yordania apabila di deportasi ke negara asalnya.

Valentina Soria yang merupakan pakar kontra-terorisme dan keamanan Royal United Service Institute di London mengatakan, “ini merupakan pukulan bagi Kementrian Dalam Negeri dan pemerintahan Inggris karena semakin mempersulit upaya pemerintahan Inggris untuk mendeportasi Abu Qatada dalam satu dekade ini. Ia masih dianggap sebagai tokoh simbolis diantara jihadis di dalam kelompok-kelompok ekstrimis. Pada akhirnya, pembebasan itu merupakan kemenangan simbolis baginya,” papar soria

Pejabat menteri penerangan Yordania, Nayef al-Fayez merasa kecewa terhadap keputusan pengadilan senin itu. Sedangkan Perdana Menteri Nick Clegg mengatakan pemerintah Inggris masih bertekad mendeportasi Abu Qatadah.

“Kami tidak setuju dengan putusan pengadilan. Kita akan menentangnya, kita akan mengajukan banding,” kata Clegg kepada televisi ITV pada selasa (13/11). (her)