Eramuslim – Juru bicara Komite Milisi Populer Syiah Irak, Karim Nouri, membenarkan dokumen rahasia yang diperoleh Aljazeera mengenai rencana pengosongan dan pembersihan provinsi Salahuddin di Irak dari umat Islam.
“Kami tidak menyangkal bahwa ada gesekan dan perang antar sekterian dan kelompok di Irak baik sebelum maupun sesudah datangnya Negara Islam,” ujar Karim Nouri dalam wawancaranya melalui saluran telephone dengan stasiun Aljazeera pada Rabu (18/05) malam.
Karim Nouri melanjutkan, “Saya telah berbicara dengan Gubernur Salahuddin. Beliau sangat semangat berbicara tentang kembalinya para penduduk kota. Kami percaya bahwa kemenangan tidak akan lengkap tanpa kembalinya para pengungsi, dengan syarat tidak kembalinya para terorisme,” mengacu kepada umat Islam.
Sementara itu di sisi lain, direktur Pusat Nasional untuk Keadilan Mohammed al-Sheikhli mengingatkan adanya agenda sektarian yang dilakukan oleh milisi dan pemerintah Syiah Irak di provinsi Salahuddin dengan merubah peta demografi daerah suku-suku Islam di provinsi ini.(ts)
