Assad: Tidak Ada Lagi Kesempatan Damai Setelah Pembantaian di Mavi Marmara

Serangan Israel terhadap konvoi armada kebebasan yang menyebabkan belasan orang tewas telah meningkatkan kemungkinan terjadinya perang di Timur Tengah, kata Presiden Suriah Bashar Assad pada Rabu kemarin (16/6) dalam wawancara dengan British Broadcasting Corporation (BBC).

Assad menjelaskan bahwa Suriah sedang bekerja keras untuk mencegah terjadinya perang regional, tetapi menambahkan bahwa tidak ada kesempatan lagi untuk kesepakatan damai dengan pemerintah Israel saat ini.

Presiden Suriah ini juga menolak klaim bahwa negaranya mempersenjatai pejuang Syi’ah Hizbullah di Libanon dan mencatat bahwa Timur Tengah sedang mengalami masa perubahan penting yang akan mempengaruhi masa depan kawasan teluk.

Assad mengatakan bahwa serangan terhadap armada kebebasan, yang menyebabkan sembilan aktivis Turki tewas, telah menghancurkan setiap kesempatan untuk melakukan perdamaian dalam waktu dekat, terutama karena hal ini membuktikan bahwa pemerintah Zionis Israel adalah pemerintah pyromaniac, dan kita tidak dapat mencapai kesepakatan perdamaian dengan pemerintah tersebut.

Israel, Amerika Serikat dan Inggris sebelumnya telah menuduh Suriah mempersenjatai Hizbullah dengan senjata mutakhir dan akurat, namun Assad menolak tegas klaim dari negara-negara tersebut.(fq/ynet)