Buku Islam di SD Jerman, Ajarkan Liberalisme?

Dua sekolah dasar di kota Bavaria dan North Rhine-Westphalia, Jerman memasukkan mata pelajaran tentang Islam ke dalam kurikulum mereka, dengan tujuan untuk lebih memberikan pemahaman yang lebih baik tentang Islam dan integrasi dengan warga Muslim. Kedua kota di Jerman itu, memang memiliki jumlah warga Muslim yang cukup besar.

"Anak-anak harus mengetahui akar dari pesan agama lain," kata Gul Solgun-Kaps, salah seorang guru sekolah dasar dan penyusun buku "My Book About Islam" buku yang digunakan untuk mata pelajaran tersebut.

Pada Deutsche Welle, Solgun-Kaps mengungkapkan, inti dari buku tersebut untuk menjaga identitas keagamaan anak-anak di negara yang mayoritas masyarakatnya Kristiani, sehingga anak-anak itu tidak mudah dimanipulasi oleh media. "Dan bukan hanya oleh media, tapi mungkin oleh komunitas atau mesjid tempat mereka berkumpul," ujarnya.

Sejak setahun lalu, pemerintah Jerman menyetujui pengajaran agama Islam di sekolah-sekolah yang dikelola negara untuk memudahkan integrasi warga Muslim di tengah-tengah masyarakat Jerman. Di Jerman terdapat sekitar 3,4 juta warga Muslim dan Islam menjadi agama ketiga terbesar setelah Protestan dan Kristen Katolik. Sekolah-sekolah di Jerman, selama ini hanya memberikan mata pelajaran untuk siswa Katolik, Protestan dan Yahudi.

Menurut Solgun-Kaps, buku yang disusunya khusus untuk anak-anak Muslim dari berbagai latar belakang etnis. Buku itu memuat keragaman dalam Islam. "Kita terus berasumsi bahwa tidak ada keragaman semacam itu dan Islam memiliki kebenaran yang absolut. Buku ini bisa menjadi dasar bahwa ada berbagai keragaman dalam Islam," kata Evelin Lubig-Fohsel yang juga ikut menyusun buku tersebut.

Buku "My Book About Islam" juga memberikan kesempatan bagi anak-anak Muslim Jerman untuk menyampaikan tentang tradisi yang berlaku di negara asal mereka. Misalnya tentang bagaimana mereka menyambut dan menunaikan ibadah bulan puasa Ramadhan. Selain itu, buku tersebut memuat pelajaran yang menjelaskan bahwa agama Islam sejalan dengan nilai-nilai liberal dan demokrasi.

"Kami ingin meredam ketakutan terhadap Islam melalui buku ini, dan menunjukkan bahwa Muslim dan non-Muslim bisa hidup berdampingan dengan damai. (ln/iol)