MI6 Dalang Operasi Penangkapan terhadap Tokoh-Tokoh Hamas

"Dokumen Palestina" yang dibocorkan Al-Jazeera mengungkap keterlibatan pemerintah Inggris dalam menyediakan dana dan persenjataan bagi pasukan keamanan Otorita Palestina yang berada di bawah komando Presiden Palestina Mahmud Abbas. Pasukan Abbas itu juga terlibat dalam berbagai tindak kekerasan dan penyiksaan.

Dari dokumen itu diketahui bahwa agen-agen MI6–badan intelijen Inggris–mengusulkan operasi penangkapan dan penahanan anggota Hamas dan anggota Jihad Islam, dua kelompok pejuang Palestina di Gaza. Rencana itu didukung oleh Uni Eropa yang menjanjikan bayaran untuk setiap pejuang Hamas dan pejuang Jihad Islam yang ditangkap.

Dalam dokumen yang bertajuk "melemahkan kemampuan kelompok-kelompok pemberontak", MI6 menyarankan untuk "…mengganggu komunikasi antara para pemimpin dan para komandan (Hamas dan Jihad Islam) serta mengganggu kemampuan kontrol mereka; menangkap para pejabat (Hamas dan Jihad Islam) tingkat menengah, menyita persenjataan dan mengambilalih sumber-sumber keuangan mereka di daerah pendudukan. AS dan Inggris–secara informal–melakukan pengawasan dan memberikan laporannya pada Israel dan Tim Kuartet (tim negosiasi Israel-Palestina yang beranggotakan AS, PBB, Uni Eropa dan Rusia). Kami juga bisa melakukan penahanan sementara para pemimpin Hamas dan Jihad Islam Palestina, dan memastikan bahwa mereka akan diperlakukan dengan baik, atas biaya Uni Eropa."

Secara garis besar, dokumen tersebut menunjukkan peran besar pemerintah Inggris membantu Otorita Palestina untuk menghadapi kelompok-kelompok pejuang Palestina seperti Hamas dan Jihad Islam, kelompok pejuang yang menolak bernegosiasi dengan Israel dan memilih perlawanan bersenjata terhadap Israel. Bantuan pemerintah Inggris mencakup rencana untuk merebut persenjataan dan roket-roket dari pejuang Palestina di Tepi Barat dan Gaza, menghentikan bantuan pada kelompok-kelompok di Palestina yang dianggap pemberontak, serta upaya untuk menghentikan penyelundupan senjata ke Gaza yang dilakukan lewat lorong-lorong bawah tanah.

Meski tertulis di atas kertas, masih harus diungkap sejauh mana semua rencana-rencana itu sudah diterapkan di Palestina. Tapi sebuah dokumen dari kantor kementerian luar negeri Inggris "Sinopsis proyek-proyek pemerintah Inggris terkait Pasukan Keamanan Palestina" menguatkan peran besar pemerintah Inggris dalam konflik Israel-Palestina. Dari "sinopsis" itu diketahui bahwa Inggris menggulirkan dana ratusan ribu dollar untuk membantu Otorita Palestina dalam masalah keamanan.

Dengan dukungan materi, Pasukan Keamanan Otorita Palestina dan agen-agen intelijennya diduga terlibat dalam kasus-kasus pelanggaran hak asasi manusia di wilayah pendudukan. Organisasi Human Rights Watch dalam dalam laporan bulan Juli 2008 menyebutkan bahwa lembaga "Antisipasi Keamanan" dan badan Intelijen Umum yang berada di bawah Otorita Palestina melakukan penangkapan terhadap para aktivis Hamas di Tepi Barat.

"Banyak penangkapan yang dilakukan secara ilegal. Dan mereka yang menjadi korban penangkapan, diperlakukan semena-mena dan penyiksaan saat menjalani interogasi," demikian laporan HRW. (ln/aljz)