Dua Orang Bersenjata ‘Pembela Nabi’ Ditembak Mati Polisi Texas

Police officers address attendees at the Muhammad Art Exhibit and Contest after they are prevented from leaving when it was reported that shots were fired and a man is down in Garland, Texas May 3, 2015.  REUTERS/Mike Stone - RTX1BE8X
Police officers address attendees at the Muhammad Art Exhibit and Contest after they are prevented from leaving when it was reported that shots were fired and a man is down in Garland, Texas May 3, 2015. REUTERS/Mike Stone – RTX1BE8X

Eramuslim.com – Polisi Texas menembak mati dua orang bersenjata pembela kehormatan Nabi SAW saat sebuah pameran ‘penghinaan’ karikatur Nabi Muhammad yang diselenggarakan oleh kelompok anti-Islam dengan alasan  acara untuk kebebasan berbicara.

Mengutip seorang pejabat senior FBI, ABC News mengidentifikasi salah satu pria bersenjata bernama  Elton Simpson, seorang pria asal  Arizona . Agen FBI dan penjinak bom sedang mencari kediaman Simpson di Phoenix, kata ABC.

Phoenix KPHO TV melaporkan bahwa orang kedua tinggal di kompleks apartemen yang sama dengan Simpson, Autumn Ridge Apartments. Dia belum  teridentifikasi , kemudian apartemen pria kedua itu digeledah, mengutip seorang agen FBI.

Juru bicara FBI Katherine Chaumont di Dallas mengatakan tidak ada informasi lebih lanjut tentang kedua tersangka.

Serangan pada hari Minggu terjadi pada sekitar 07:00 waktu setempat di area tempat parkir dari Curtis Culwell Center, arena indoor di Garland, sebelah timur laut dari Dallas. Bahkan  Geert Wilders, politisi Belanda yang juga anti-Islam hadir sebagai salah satu pembicara pada acara tersebut.

Pameran penghinaan Nabi Muhammad SAW ini diselenggarakan oleh Pamela Geller, presiden American Freedom Defense Initiative (AFDI). Organisasinya, dijelaskan oleh Southern Poverty Law Center sebagai kelompok kebencian, telah mensponsori kampanye anti-Islam di seluruh negeri.

Penyelenggara “Pameran Seni dan Lomba Menggambarkan Muhammad” mengatakan  acara ini adalah untuk mempromosikan kebebasan berekspresi. Mereka menawarkan hadiah $ 10.000 untuk karya seni terbaik atau kartun yang menggambarkan Nabi, serta $ 2500 untuk yang terpilih sebagai “gambar pilihan Rakyat”.”

Penggambaran Nabi Muhammad dipandang sebagai penyerangan terhadap Islam,  menggambarkan Nabi telah membuat marah umat Islam dan memicu ancaman pembalasan dari Muslim.

“Salah satu pelaku penembakan ,  awalnya terluka oleh tembakan polisi, kemudian ia terlihat meraih ransel dan langsung dieksekusi  ditempat oleh Polisi ,” Garland Walikota Douglas Athas mengatakan kepada CNN.

Sebagian besar dari 200 orang yang menghadiri acara tersebut masih berada dalam arena ketika kekerasan dimulai  dan baru menyadari apa yang telah terjadi setelah polisi datang ke gedung dan mengatakan kepada semua orang untuk tetap berada dalam  gedung karena ada ancaman penembakan.

Dalam sambutannya pada acara tersebut, pembenci Islam ,  Wilders, politisi Belanda, menyampaikan provokasinya untuk mendukung kontes kartun tersebut , dengan mengatakan menggambarkan Nabi  adalah sebuah tindakan kebebasan.

“Pesan kami hari ini sangat sederhana: kita tidak akan pernah membiarkan barbarisme, tidak pernah membiarkan Islam merampok kita dari kebebasan kita berbicara,” kata Wilders.

Rupanya Wilders tidak tahu apa yang terjadi ketika nyawanya dicabut, akankah ia berbicara kebebasan menghina  Nabi SAW ketika saat itu terjadi? (Arby/Dz)