Enam Fakta Mubarak


Presiden Hosni Mubarak, yang berkuasa selama tiga dekade, sedang menghadapi protes yang belum pernah terjadi sebelumnya. Protes di Mesir sangat jelas terinspirasi oleh penggulingan presiden Tunisia.

Mubarak tidak memiliki suksesor. Hal ini telah memicu spekulasi bahwa ia adalah menyiapkan anaknya sebagai penggantinya, dan ini menjadi sasaran kritik oleh banyak pengunjuk rasa.

Berikut ini adalah enam fakta tentang Mubarak:

1. Mubarak, 82, mengambil alih jabatan presiden ketika pendahulunya, Anwar Sadat, ditembak mati pada parade militer di tahun 1981. Mantan komandan angkatan udara ini telah membuktikan diri sebagai pemimpin yang jauh lebih tahan lama daripada yang dibayangkan pada saat itu.

2. Mubarak telah lama disebut-sebut sebagai orang yang mempromosikan perdamaian di luar negeri dan baru-baru ini mendukung reformasi ekonomi di negaranya sendiri. Tapi ia senantiasa menutup pintu oposisi politik dengan ketat.

3. Mubarak menolak perubahan politik yang signifikan bahkan ketika di bawah tekanan Amerika Serikat, yang telah menggelontorkan miliaran dolar bantuan militer dan lainnya ke Mesir karena menjadi negara Arab pertama yang berdamai dengan Israel, yang ia tanda tangani pada tahun 1979.

4. Mubarak memenangkan pemilihan presiden pertama tahun 2005 meskipun hasilnya tidak diragukan lagi, dan saingan utamanya jauh tertinggal. Kelompok hak asasi manusia dan pengamat mengatakan pemilihan itu dirusak oleh penyimpangan.

5. Jika Mubarak tidak lagi berkuasa, banyak rakyat Mesir percaya ia mungkin mencoba untuk menyerahkan kekuasaan kepada anaknya, Gamal, 47 tahun. Kedua ayah-anak Mubarak menyangkal rencana itu.

6. Gamal, tidak seperti ayahnya dan presiden Mesir lainnya, tidak memiliki latar belakang militer. Analis mengatakan akan lebih sulit baginya untuk membangun otoritas sebagai presiden. (sa/reuters)