Erakat: Aljazeera Sengaja Rilis Dokumen Untuk Jatuhkan Otoritas Palestina

Ketua perunding Palestina Saeb Erakat pada Selasa kemarin (25/1) menuduh televisi Al-Jazeera berpartisipasi dalam kampanye yang bertujuan menumbangkan Otoritas Palestina.

Tuduhannya tersebut dilakukan dua hari setelah saluran satelit berbasis di Doha itu mulai melepaskan lebih dari 1.600 dokumen yang dikenal sebagai "The Palestine Papers."

File-file dokumen yang dirilis mengekspos beberapa konsesi yang ditawarkan kepada Israel selama 10 tahun pembicaraan damai rahasia dan mengungkap rasa malu dan marah kepemimpinan Palestina.

Berbicara kepada AFP, Erakat menuduh Al-Jazeera berusaha memprovokasi rakyat Palestina menjadi "revolusi terhadap para pemimpin mereka untuk menurunkan sistem politik Palestina."

Dia juga menyerang stasiun TV itu untuk berpartisipasi dalam apa yang diduga adalah "kampanye" AS-Israel yang bertujuan "menumbangkan Otoritas Palestina karena menolak untuk terlibat dalam (damai) negosiasi, sementara pembangunan permukiman terus berlanjut dan karena itu bersikeras pergi ke Dewan Keamanan PBB. "

Memberikan cap kebocoran dokumen sebagai "hasutan yang hina," Erakat menuduh saluran Aljazeera berusaha "melaksanakan rencana atas nama perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Luar Negeri Avigdor Lieberman, yang bertujuan menyabot upaya Palestina untuk mengamankan negara mereka melalui serangan diplomatik.

"Kami berada pada tahap perlawanan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan kami telah membayar harga untuk membuat hal ini," katanya, pada saat Palestina berencana untuk mencari resolusi Dewan Keamanan PBB terhadap aktivitas permukiman Israel.

Komentarnya itu juga menggemakan serangkaian tuduhan yang dibuat oleh pejabat senior Palestina hari Senin lalu, di mana mereka mengecam Al-Jazeera dan menuduh Qatar, di mana saluran tersebut berasal, mencoba untuk menyabot Otorita Palestina.(fq/alahram)