Erdogan Menolak Klaim Israel

‘Rachel Tomb, tak akan pernah menjadi bagian dari orang-orang Yahudi’, ucap Perdana Menteri Turki Recep Tayyib Erdogan. Hari Ahad, kemarin, Erdogan menegaskan pandangan pemerintah Turki,yang menolak segala klaim yang diinginkan oleh Israel, yang ingin memasukkan Masjid Aqsha, Rachel Tomb, menjadi milik Yahudi. "Semua klaim itu tidak benar, dan Masjidil Aqsha, Cave Patriach dan Rachel Tomb, bukan milik dan bagian Yahudi, tetapi bagian dari Islam", tegas Erdogan.

Erdogan yang berbicara dengan seorang wartawan Palestina, menyampaikan, "Palestina menjadi prioritas utama Turki", ujar Erdogan. "Dia menunjukkan dukungannya langsung terhadap perjuangan rakyat Palestina, khususnya menghadapi Israel. Erdogan menunjukkan jati dirinya sebagai seorang pemimpin Islam, dalam wawancara dengan koran Al-Wathan, "Kami mencintai rakyat Palestina. Kami mendukung al-Fatah dan Hamas bersatu, karena mereka itu adalah saudara kami, dan tidak dapat dipisahkan keduanya", tegas Erdogan.

Erdogan mengkritik Israel yang melakukan operasi militer yang diberi sandi ‘Cast lead’, yang memporak-porandakan Gaza. Pemimpin Turki itu juga mengecam tindakan blokade yang dilakukan Israel terhadap Gaza. Turki tidak akan dapat meninggalkan Palestina,dan menunjukkan kesungguhannya dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina.

Turki belum lama ini juga menarik Duta Besarnya dari Washington, sebagai keputusan Senat AS mengesahkan keputusan yang menuduh Turki melakukan genosida terhadap Armenia di masa perang dunia I tahun l915, di zaman Khilafah Turki Ostmani. Sikap penarikan Dubes dari Washington itu, menunjukkan keberanian Turki bersikap dalam menghadapi sekutunya AS. (m/nwsk)