Erdogan: Turki Tidak Anti-Semit

Sikap yang bijak ditunjukkan oleh seorang pemimpin Muslim, Recep Tayyeb Erdogan, perdana menteri Turki. Meski mengecam keras Israel atas serangan brutalnya ke Jalur Gaza, bukan berarti kecaman itu juga diarahkan untuk semua masyarakat Yahudi.

Erdogan menyampaikan hal tersebut dalam pertemuan antara partainya, Partai Pembangunan dan Keadilan (AKP) dengan parlemen Turki. Erdogan menegaskan bahwa ia tidak mendukung sikap anti-Semit.

Di Turki terdapat sekitar 23.000 orang Yahudi yang mengklaim mengalami perlakuan tidak menyenangkan setelah Israel melakukan agresi militernya ke Jalur Gaza kemarin. Sikap anti-Yahudi itu misalnya terjadi di kota Eskisehir. Beberapa kantor di kota itu menempelkan selembar kertas di pintu masuk dengan tulisan "Yahudi tidak boleh masuk, anjing boleh." Aksi corat-coret atau grafiti juga dilaporkan terjadi di dua sinagog di dua kota di Turki.

Dalam pernyataannya di depan parlemen Turki Erdogan mengatakan bahwa keselamatan dan hidup orang-orang Yahudi di Turki, berada dibawah jaminan pemerintahannya. Erdogan juga mengatakan bahwa kritik pedasnya untuk pemerintah Israel atas praktek-praktek kejinya di Palestina. "Kejahatan Israel itu cepat atau lambat akan dihukum", kata Erdogan.

Seperti diberitakan, Erdogan terlibat perdebatan sengit dengan Presiden Israel Shimon Peres dalam pertemuan forum ekonomi dunia di Davos, Swiss pekan kemarin. Perdebatan sengit itu berujung dengan aksi walk-out Erdogan dari forum debat karena merasa diperlakukan tidak adil oleh moderator, sehingga ia tidak bisa mendebat pernyataan-pernyataan Peres tentang perang brutal Israel ke Jalur Gaza. Sebelum meninggalkan forum, Erdogan sempat menyebut Peres sebagai pembunuh. Tindakan Erdogan mendapat pujian dari dalam negeri Turki dan luar negeri.

Erdogan hari Selasa kemarin menyatakan bahwa negaranya berkomitmen untuk menjadi perantara perdamaian antara Israel dan negara-negara Arab. "Jika kedua belah pihak meminta, kami bersedia memperantarai kembali misi ini," kata Erdogan.

Selama ini, Turki menjadi peranta antara Israel dan Suriah. Israel dan Suriah sepakat untuk membekukan negosiasi dengan Israel, sebagai bentuk protes atas agresi Israel ke Gaza. "Peran kami dalam mediasi, tidak membuat kami terhalang untuk mengatakan kebenaran. Kami bukan hanya menyuarakan kritik pada Israel, tapi juga pada semua pihak yang terlibat," tukas Erdogan. (ln/iol)