“Jalan Syahadah” itu Di Suriah

Salma (3/4/2013) “Jika kamu menolong (agama) Allah niscaya Dia akan menolong  kamu dan akan meneguhkan kamu (dalam menapaki agama-Nya).” Ayat ini seakan telah terpatri dalam benak para pejuang disini, keyakinan mereka tinggi terhadap pertolongan Allah atas usaha mereka meninggikan kalimat “laa ilaaha illa Allaahu”, sehingga walaupun dengan keterbatasan materi tidak membuat mereka berhenti berusaha. Karena mereka yakin Robbnya menyaksikan.

Ketika dunia arab mengecam perjuangannya, ketika orang-orang dengki melemahkannya karena mustahil melawan basher asad dan sekutunya dari Iran, Rusia, Cina dan lainnya… mereka hanya mengatakan, kami punya Allah dan Dialah yang berkuasa atas mereka. Ketika semua keterbatasan bersamanya, ketika tidak ada lagi yang peduli akan nasibnya, mereka hanya berkata, “Kami punya Allah Yang Maha Kaya dan tidak akan menelantarkan hamba-Nya”. Masya Allaah

Jalan pintas yang dibuat swadaya oleh masyarakat

Dengan keyakinan kuat seperti itulah mereka berbuat, membangun rumah sakit, membantu kesusahan sesama mereka, hingga membangun jalan untuk lalu lintas seperti yang kami saksikan disini. Dr Romi, selaku penanggung jawab Rumah Sakit Lapangan (RSL) Salma mengkomandoi pembangunan jalan ini. Beliau mengatakan bahwa jalan ini adalah jalan pintas menuju jalan utama (highway) sekaligus menghindari serangan misil tentara basher yang selalu mengintai dari atas gunung. Jalan yang biasa kami lalui biasa kami namakan dengan “Jalan Syahadah”. Hal ini karena setiap melalui jalan ini pengemudi akan mempercepat laju kendaraan, bukan itu yang mengkhawatirkan kami karena kendaraan di Indonesia pun tidak kalah lajunya, hanya saja kekhawatiran kami karena tipikal jalan yang menurun dengan tikungan yang tajam.

Alat berat hasil rampasan perang dari rezim Bashar Assad

Apa yang dilakukan oleh pengemudi kendaraan kami dalam rangka menghindari serangan misil tentara bashar, karena jalan itu tepat berada dalam pantauan dan jarak tembak misil mereka. Bahkan untuk menghindari hal itu, pada malam hari lampu kendaraan pun harus dimatikan.

Alhamdulillaah, dalam waktu lima hari pekerjaan jalan sudah  mencapai 500m dan insya Allah dalam waktu sepuluh hari kedepan pembangunan jalan yang mencapai 2km ini dapat diselesaikan. Sehingga para pejuang tidak perlu lagi melewati “Jalan Syahadah” yang membutuhkan adrenalin tinggi, selain itu jalan pintas yang digagas oleh dr. Romi ini lebih mempermudah akses pejuang dan medis dari satu daerah ke daerah lainnya.

Selain itu, akses jalan ini akan mempersingkat waktu perjalanan dalam rangka mengangkut korban luka serius yang membutuhkan penanganan cepat dari Rumah Sakit Lapangan (RSL) Salma ke rumah sakit rujukan, semoga Allah mudahkan urusan para pekerja yang bekerja dengan tulus ikhlas untuk membantu saudaranya yang kesulitan, karena tidak ada yang sulit saat Allah kehendaki hal tersebut mudah. Amin.

Abu Abdillah

Tim ke-6 Relawan HASI untuk Suriah