Kebakaran di Rusia Ancam Pusat Penelitian Nuklir

Kebakaran hutan telah mendekati pusat penelitian nuklir Rusia, pada saat otoritas Rusia berusaha meningkatkan tindakan keamanan di sekitar fasilitas nuklir tersebut dalam upaya untuk menghentikan kebakaran hutan yang semakin mengamuk.

Menurut Kementerian Darurat Rusia, api masih berkobar di sebuah taman nasional, hanya satu mil dari tempat penelitian nuklir utama negara itu di pusat kota Sarov, 400 kilometer (250 mil) timur Moskow.

"Api mengancam Sarov sepanjang Mordovsky (taman nasional) yang terbakar," kata kepala badan nuklir nasional, Sergei Kiriyenko, kantor berita RIA Novosti melaporkan hari Ahad kemarin (15/8).

Dia, menambahkan bahwa tidak akan ada bahaya ledakan nuklir atau ancaman lingkungan lainnya bahkan jika api itu mencapai wilayah pusat penelitian nuklir.

Ini karena semua bahan peledak dan radioaktif sebelumnya telah dipindahkan ke tempat yang aman, ia lebih lanjut menjelaskan.

Selain itu, sekitar 3.000 petugas pemadam kebakaran dengan peralatan lengkap telah dikirim ke Sarov untuk membantu memadamkan api.

Sementara di Moskow, asap beracun dari kebakaran hutan telah kembali masuk ke ibukota, dan membahayakan jutaan penduduk.

Konsentrasi karbon monoksida di udara Moskow pada awal hari Minggu kemarin adalah 5,5 kali lebih tinggi dari hari biasa, kata Aleksei Popikov dari pelayanan pemantauan polusi udara, Mosekomonitoring.

Dia menambahkan bahwa asap sangat berbahaya bagi kesehatan manusia dan bisa membahayakan sistem kardio-vaskular di masa depan.

Namun, Popikov menekankan bahwa angin akan membuat langit Moskow semakin jelas hari Senin ini (16/8).

Hampir tiga minggu setelah kebakaran hutan yang tak henti-hentinya mulai mendatangkan malapetaka di seluruh Eropa Rusia, kata pejabat Rusia masih ada 16 kebakaran yang melanda di luar ibukota.

Musim panas tahun ini telah menjadi terpanas di Rusia selama 130 tahun terakhir. Gelombang panas memicu kebakaran di Rusia tengah dan barat, yang telah menewaskan 54 orang dan lebih dari 4.000 orang kehilangan tempat tinggal.

Kebakaran yang datang bersamaan dengan kekeringan di Rusia menghabiskan biaya lebih dari 5 miliar dolar, yang hampir setara dengan satu persen dari produk domestik bruto negara itu.(fq/prtv)