Eramuslim.com – Ma Ba Tha Sayadaw, kelompok biksu radikal anti-Muslim, mendesak pemerintah Myanmar melarang Muslimah di sekolah-sekolah mengenakan hijab. Hijab dan jilbab, demikian pernyataan resmi Ma Ba Tha Sayadaw, tidak sejalan dengan disiplin sekolah. Bersama ratusan biksu lainnya, Ma Ba Tha baru saja mengadakan konferensi di Yangon. Konferensi berlangsung sepekan, dan diikuti 1.300 biksu dari seluruh negeri.
Para biksu membicarakan agenda nasional jelang pemilihan umum paling krusial di Myanmar tahun ini.
Guardian melaporkan Ma Ba Tha menyiapkan daftar rekomendasi dan telah menginformasikan kepada anggotanya untuk melobi pemerintah agar menekan keras minoritas Muslim di Myanmar secara terus-menerus. Salah satunya, melarang pemakaian hijab di sekolah-sekolah dan jalan-jalan.
“Kami serius menuntut pemerintah melarang siswa Muslim mengenakan hijab di sekolah-sekolah,” demikian pernyataan resmi Ma Ba Tha.
“Kami juga akan melarang pembunuhan hewan tak berdosa saat Idul Fitri dan Idul Adha,” lanjut pernyataan itu tanpa bercermin jika kelompoknya malah telah membunuhi ribuan Muslim tak berdosa di Myanmar.
U Pamaukkha, petinggi Ma Ba Tha, mengatakan; “Muslim yang tinggal di Myanmar harus mematuhi hukum dan peraturan negara ini. Kami tidak sedang menargetkan atau menyerang agama mereka.”
Larangan ini dipastikan akan berdampak serius bagi semua Muslim di Myanmar, dan kemungkinan akan menimbulkan perlawanan. Myanmar juga akan menjadi sasaran tekanan diplomatik negara negara-negara ASEAN.(rz)
