Kembali, Pemerintah Kudeta Mesir Memakan Korban , Puluhan Massa Demonstran Gugur dan Ratusan Cedera

protes mesirMesir, Kembali  tekanan represif pemerintahan kudeta memakan korban, Jumat, puluhan massa demonstran kembali gugur , dan ratusan cedera, angka pasti jumlah  massa yang gugur dan cedera masih belum dapat dipastikan.

Di kawasan Kota  Nasr , ribuan massa berbaris memegang foto orang orang yang gugur  dalam  bentrokan kekerasan dengan polisi di sepanjang bulan Agustus atas tindakan keras keamanan Mesir kepada massa Islamis , AFP melaporkan .

Pemerintah boneka yang didukung militer telah menangkap sebagian besar para pemimpin Ikhwanul sejak Mursi digulingkan oleh militer pada 3 Juli .

Demonstran pada hari Jumat kemarin tampaknya telah memilih lokasi demonstrasi yang tersebar  agar menghindari Kota Kairo sebagai pusat demonstrasi  , di mana di kota itu  polisi dan unit tank dikerahkan  , dan meminimalisasi terjadinya  bentrokan seperti  sebelumnya  di mana pasukan keamanan telah membantai  lebih dari 2000 orang pada 14 Agustus

Tepat setelah salat Jumat kemarin , sekitar ribuan pengunjuk rasa berangkat dari Masjid  Sahib Rumi , Kairo sambil melantunkan seruan  , “Bangun , jangan takut , tentara harus pergi ! , ” ” Kementerian Dalam Negeri adalah preman ! ” dan ” Mesir adalah Islam , bukan sekuler ! ”

Pada sorenya , ribuan orang berbaris di beberapa pinggiran kota Kairo menyerukan kembalinya pemerintah Mursi yang terpilih oleh rakyat , menurut laporan Reuters .

Tentara yang dilengkapi  helm dalam seragam hitam serta rompi antipeluru , dipersenjatai dengan senjata gas air mata dan senapan semi-otomatis , berbaris di sekitar demonstran  . Mereka memblokir akses ke  jembatan di atas Sungai Nil .

Dalam sebuah pernyataan , Aliansi Anti Kudeta menyerukan pembebasan tahanan dan menuntut penyelidikan atas kekerasan yang mematikan selama bulan Agustus .

Pada hari Kamis , kementerian dalam negeri mengatakan, polisi telah menangkap Mohamed Beltagi , seorang politisi Ikhwan  , bersama dengan Khaled al – Azhari ,  seorang mantan menteri di kabinet Mursi . (Arby/Dz)