Konflik Kembali Memanas antara Muslim dan Syiah di Lebanon

Lebanese army soldiers inspect a site where clashes took place on Saturday in the Lebanese town of Baalbek , Lebanon's Bekaa ValleyTentara Libanon mengambil alih pos pemeriksaan keamanan diawaki oleh Hizbullah Syiah di  Baalbek Minggu, sehari setelah baku tembak antara Syiah – Muslim yang menewaskan empat orang , kata sumber Hizbullah .

Ini adalah kedua kalinya dalam pekan ini bahwa Hizbullah telah menyerahkan kendali pos-pos pemeriksaan kepada  tentara , setelah militer Lebanon juga dikerahkan di pinggiran selatan Beirut .

Seorang koresponden AFP di Baalbek mengatakan militan Hizbullah telah mundur diri  dari pos pemeriksaan , dan bahwa kota itu telah tenang meskipun hari Sabtu terjadi baku tembak .

Hizbullah merupakan salah satu kekuatan militer , khususnya di pinggiran selatan Beirut  dan bagian timur  Lebanon , Hizbullah seperti menjalankan ” negara-dalam -negara ” .

Hizbullah ,  sayap militer yang masuk dalam daftar hitam  oleh Uni Eropa pada bulan Juli lalu , ironisnya organisasi militer ini tidak dilucuti paska akhir perang saudara di Lebanon di tahun  1975-1990 , dengan alasan bahwa organisasi militer itu dapat  diperlukan untuk melindungi Lebanon dari Israel .

Hizbullah didukung oleh Iran dan merupakan pendukung setia rezim  Suriah Bashar al – Assad .

Keterlibatan kelompok Hizbullah ini telah membagi Lebanon , di mana banyak Syiah mendukung  rezim pemerintahan Lebanon dan banyak Muslim mendukung pemberontakan di Lebanon, pemberontakan yang dipicu karena banyaknya  ketidak-adilan terhadap komunitas Muslim Sunni di sana . (Arby/Dz)