Kubu Opisisi Sekuler Mesir Ancam Tarik Diri dari Pemilu Parlemen

Kubu oposisi Partai Wafd Mesir mengatakan bahwa mereka akan menarik diri dari pemilu parlemen yang akan datang jika masih banyak pertanyaan yang muncul mengenai kejelasan atau legalitas dari suara pemilu.

Mahmud Abaza, pemimpin Partai Wafd, mengatakan bahwa semua 222 anggota partainya harus mengambil bagian dalam pemilihan parlemen minggu depan, tapi dia memperingatkan bahwa partai tidak akan berpartisipasi jika pemilu terbukti tidak adil atau melanggar hukum.

Abaza membuat pernyataan itu pada saat partainya dan Ikhwanul Muslimin, dua kelompok oposisi terbesar Mesir, baru-baru ini membentuk sebuah koalisi, kantor berita Fars melaporkan pada hari Selasa lalu.

Sementara itu, petinggi Ikhwanul Muslimin pada hari Senin lalu telah mengumumkan bahwa pemerintah telah menangkap sedikitnya 1.200 anggota Ikhwan dalam beberapa pekan terakhir.

Dan juru bicara kelompok itu, Muhammad Mursi, memperingatkan kemungkinan adanya kecurangan dalam pemilu kali ini.

Pemimpin Ikhwan mengatakan tindakan keras secara meluas oleh pemerintah kepada pihak oposisi, berarti tidak akan ada bahkan pemilihan umum yang bebas dan adil.

Selama beberapa hari terakhir, kampanye rapat umum di seluruh negeri untuk calon kelompok Ikhwan telah terganggu oleh aksi represif polisi.

Pada hari Sabtu lalu, polisi Mesir bentrok dengan anggota oposisi Ikhwandi provinsi Sharqiya dan di Alexandria.

Polisi menggunakan gas air mata dan peluru karet untuk membubarkan kerumunan.

Sebanyak 134 calon anggota parlemen Ikhwan akan ambil bagian dalam pemilu.

Gerakan, yang saat ini memegang 88 kursi di parlemen, mendaftarkan diri mereka sebagai kubu "independen" untuk menghindari larangan terhadap partai-partai keagamaan.

Perwakilan dari Aliansi Pemantau Pemilu Mesir mendesak Presiden Husni Mubarak untuk campur tangan segera, sesuai dengan janjinya yang ingin melihat pemilihan umum yang bebas dan adil.

Pemilihan parlemen Mesir akan diselenggarakan pada tanggal 28 November mendatang. Pemilu terakhir, pada tahun 2005, telah dirusak oleh kekerasan dan tuduhan penipuan.(fq/prtv)