Masjid-Masjid di Turki Kumandangkan Adzan, Serukan Rakyat Turun ke Jalan Lawan Upaya Kudeta

masjid turkiEramuslim.com – Sekelompok kecil Militer Turki secara resmi mendeklarasikan kudeta pada Jumat (15/7) malam dan mengatakan telah ‘mengambil alih negara. Mereka juga menutup Jembatan Bosphorus yang menghubungkan daratan Asia dan Eropa serta menutup bandara internasional Ataturk di Istanbul.

Presiden Erdogan telah menyerukan warga untuk turun ke jalan-jalan untuk menunjukkan dukungan bagi pemerintah setelah militer mengatakan mereka merebut kontrol penuh dari negara.

Recep Tayyip Erdogan, berbicara kepada CNN-Turk melalui FaceTime, menyebut tindakan militer sebagai “upaya pada pemberontakan oleh minoritas dalam angkatan bersenjata kita.”

Kantor presiden menolak untuk mengungkapkan keberadaan Erdogan, mengatakan ia berada di lokasi yang aman. Erdogan mengatakan “Saya tidak percaya upaya kudeta ini akan berhasil.”

Sabtu pukul 01.45 dinihari, dari masjid-masjid Turki berkumandang adzan untuk membangunkan orang, menyerukan turun ke jalan mendukung Erdogan.

Seorang netizen, Muhammad Karim, melalui akun twitternya ‏@mkarim memposting rekaman video adzan di masjid Turki pada pukul 01.45.

“Call to Prayer from Local Mosques. It’s 1.45am, they’re calling people to the streets. It isn’t prayer time. #Turkey,” ujarnya.

Adzan memang bukan saja berfungsi untuk panggilan sholat, di zaman Rasulullah SAW, adzan juga difungsikan untuk memanggil orang berkumpul saat mau pergi berperang.

Dilaporkan ratusan ribu warga Turki sontak turun ke jalan-jalan sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah Erdogan sekaligus menolak keras upaya kudeta.

Kabar terbaru, kesatuan polisi Turki telah berhasil menangkap sebagian besar tentara Turki yang melakukan upaya kudeta.

Komandan First Army (Angkatan Darat Pertama) Umit Dundar mengatakan bahwa komplotan-kudeta mewakili minoritas kecil di Angkatan Darat Pertama. “Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Kami mengambil langkah-langkah yang diperlukan dengan tentara yang belum bergabung dengan mereka dan masih bertindak dalam rantai komando.”(ts/portalpiyungan)