Mujahidin Belanda di Suriah : Barat Akan Perangi Muslimin yang Memilih Syariat Daripada Demokrasi

mujahidin eropaKarena timbulnya  semangat jihad dan melihat banyaknya penderitaan saudara seiman, mereka meninggalkan kehidupan yang mudah dan hubungan keluarga yang hangat, semakin banyak pemuda Muslim di Belanda bepergian ke Suriah untuk melawan rezim Bashar Al-Assad.

“Melindungi saudara seiman terhadap tentara pembunuh … memberikan kepuasan kepada kami,” kata Abu Fidaa, seorang Muslim Belanda yang tergabung  dengan pejuang anti-rezim di Suriah, dalam sebuah e-mail kepada koran Volkskrant pada hari Minggu, 16 Juni.

Dalam serangkaian e-mail yang dikirim antara Mei 26 dan 12 Juni, Abu Fidaa mengatakan ia berperang melawan rezim Assad di Suriah bersama  100 sampai 150 Muslim Belanda.

“Kami tersebar di beberapa lokasi dengan saudara seiman dari negara lain untuk memudahkan integrasi,” tulisnya.

“Saudara-saudara muslim  yang lain datang dari Belgia, Jerman, Kanada dan Rusia.”

Menyangkal  adanya laporan bahwa menjadi pejuang dibayar, Abu Fidaa mengatakan sebaliknya , bahwa para pejuang sendirilah yang membayar untuk perjalanan mereka sendiri ke Suriah.

“Biaya tiket pesawat, hotel, dan taksi dengan beberapa ratus euro. Dan tinggal di sini sangat murah, “tulisnya.

“Kami mendapatkan kehidupan bulanan yang baik dan jika Anda terlibat dalam pertempuran Anda biasanya mendapatkan bagian dari harta rampasan.”

Para jihadis Belanda juga menolak klaim bahwa para pemuda yang direkrut bertentangan dengan dengan misi perjuangan.

“Apa gunanya untuk seorang pemuda bila tidak ingin berperang?” Tanyanya.

Para pemuda Muslim tersebut mengutuk Barat karena mengabaikan pembantaian warga sipil Suriah di tangan pasukan Bashar selama dua tahun terakhir.

“Kita tahu barat akan menghabiskan semua uang, menggunakan setiap teori konspirasi  … untuk memerangi kaum muslimin dan mujahidin di Suriah yang lebih memilih Syariah daripada demokrasi,” tulisnya.

“Kita telah melihat mereka (Barat)  ini di Afghanistan, Yaman, Waziristan, Somalia, Mali. Kami yakin mereka akan datang ke Suriah juga ketika Bashar telah jatuh. ”

Contoh pada perang sebelumnya yang menimpa  umat Islam di Balkan, mereka (barat) menyerukan umat Islam untuk melindungi diri mereka sendiri.

“Sebagai seorang Muslim Anda tahu Anda akan memiliki banyak musuh yang bisa menyerang setiap saat,” tulisnya.

“Di Belanda Wilders telah diberi podium di arena politik untuk membuat sebagian pernyataan rasis. Kami menyarankan umat Islam untuk berfikir serius tentang hijrah, “katanya.

Ribuan mil jauhnya dari rumah mereka, pejuang muda Muslim menyangkal bahwa perjalanannya ke Suriah adalah akibat dari masalah psikologis.

“Lebih unik lagi, saudara-saudara yang telah berhasil membunuh salah satu dari tentara Bashar ternyata timbulnya kedamaian dan ketentraman di dalam hati mereka.” (OI.net/Dz)