Nigeria Klaim Gagalkan Penyelundupan Senjata Iran untuk Hamas

Intelijen negara Nigeria mengklaim berhasil mencegat 13 kapal kontainer berisi persenjataan dari Iran. Sementara Israel meyakini persenjataan itu akan diselundupkan ke Jalur Gaza untuk para pejuang Hamas.

Laporan media massa di Nigeria menyebutkan, 13 kapal kontainer hanya beberapa jam saja di Pelabuhan Lago, membongkar muatan lalu melanjutkan pelayaran. Juru Bicara Badan Intelijen Negara Nigeria Marilyn Ogan mengatakan dokumen kapal mencantumkan daftar bahan bangunan dalam kontainer-kontainer itu. Tapi setelah diperiksa, Ogan mengklaim isinya berupa peluncur roket, granat dan bahan peledak lainnya yang disembunyikan diantara tumpukan bahan bangunan.

Ogan mengaku berhasil mencegat 13 kapal kontainer itu setelah mendapatkan informasi bahwa ada kapal-kapal yang akan menyelundupkan senjata melewati perairan Lago.

Penasehat Keamanan Nasional Nigeria Andrew Owoye Azazi menolak menyebutkan nama kapal yang membawa persenjataan itu, dan menyatakan akan menghancurkan senjata-senjata yang telah disita.

Israel menjadi pihak yang paling gembira dengan "keberhasilan" agen-agen intelijen Nigeria itu. Selama ini, Israel mencoba meyakinkan dunia internasional bahwa Iran telah menyelundupkan persenjataan untuk para pejuang Hamas di Gaza, meski klaim tersebut tidak pernah bisa dibuktikan Israel.

Lebih dari itu, Israel dan Nigeria adalah dua sekutu yang menjalin hubungan erat dalam bidang keamanan, perdagangan dan diplomatik. Tahun 2009, Menlu Israel Avigdor Lieberman didampingi Biro Anti-Teror Israel Nitzan Nuriel berkunjung ke negara di Afrika itu.

Sementara itu, sumber-sumber di kementerian luar negeri Nigeria mengungkapkan, bahwa Kedutaan Besar Israel di Nigeria melakukan pertemuan dengan Badan Intelijen dan Kementerian Luar Negeri Nigeria, untuk membicarakan soal senjata-senjata yang diklaim selundupan dari Iran tersebut.

Seorang sumber mengatakan, Iran mungkin kesulitan menyelundupkan senjata itu lewat rute Laut Merah dan mengalihkannya ke rute negara Afrika, antara lain Nigeria yang kemudian dilanjutkan dengan jalan darat melalui Sudan dan Sinai menuju Gaza. (ln/hrz)