Kamp Guantanamo Tak Jadi Ditutup 2010

Nasib para tahanan di kamp penjara Guantanamo suram karena tidak jelas kapan AS akan menutup penjara yang dijadikan tempat penyiksaan dan pelecehan para tersangka teroris.

Presiden AS Barack Obama yang menjanjikan akan menutup kamp Guantanamo pada Januari 2010, menarik ucapannnya dan mengatakan bahwa pemerintahannya tidak bisa memenuhi target penutupan kamp penjara yang terletak di Teluk Guantanamo, Kuba itu.

"Target kami untuk menutup Guantanamo bakal meleset," kata Obama dalam sebuah siaran di stasiun televisi NBC.

Obama menyatakan, ia tidak akan menentukan tenggat waktu baru bagi penutupan kamp penjara itu dan hanya menjanjikan bahwa kamp tersebut pasti akan ditutup. Itu artinya, nasib sekitar 200 orang tahanan yang masih berada di penjara tersebut, masih terkatung-katung.

Konsultan senior di organisasi hak asasi manusia American Civil Liberties Union (ACLU), Christopher Anders mengungkapkan kekecewaannya atas pernyataan Obama. "Jika demikian, maka para tahanan harus diproses hukum di pengadilan sipil, seperti yang dilakukan terhadap para tersangka pelaku serangan 11 September .

Dan mereka yang belum didakwa dengan tuduhan kriminal harus dibersihkan namanya, direpatiasi dan diberikan tempat dimana mereka bisa hidup aman dan bebas dari ancaman penyiksaan atau tindakan sewenang-wenang," papar Anders.

Anders menekankan, mulai sekarang tidak ada lagi tahanan yang diproses hukum di pengadilan militer dan AS harus menghentilkan tindakan menahan seseorang tanpa dakwaan yang jelas.

Pengadilan 9/11 di New York

Dalam kesempatan berbeda, Obama dalam wawancara dengan CNN hari Rabu kemarin meminta rakyat AS untuk tidak khawatir atas proses pengadilan lima tersangka pelaku serangan 11 September yang akan digelar di New York.

Pekan kemarin, Obama memutuskan untuk memindahkan lima tersangka itu dari kamp penjara Guantanamo ke New York untuk menjalani persidangan. Keputusan Obama membuat marah para keuarga korban serangan 11 September dan politisi dari Partai Republik.

Senator dari Partai Republik, John McCain yang menjadi saingan Obama dalam pemilu presiden kemarin menyatakan, keputusan Obama membuat publik AS bingung akan kebijakan Obama dalam memberantas terorisme.

"Kita sedang memerangi para teroris dan kita harus membawa para teroris itu ke pengadilan dengan sikap yang konsisten dan sama kerasnya dengan tindakan terorisme yang telah mereka lakukan," kritik McCain. (ln/aljz)