Pelecehan, Tentara Wanita Israel Berpose dengan Warga Palestina yang Terikat

Seorang tentara wanita Israel dikecam habis-habisan oleh warga Israel dan Palestina pada hari Senin kemarin (16/8), gara-gara dirinya memposting fotonya di Facebook berpose di samping warga Palestina yang terikat dan mata tertutup.

Situs berita Israel dan blog-blog Israel menunjukkan dua foto Mantan wajib militer Eden Abergil. Dalam salah satu foto, terlihat dia duduk bersila di samping seorang pria Palestina yang ditutup matanya yang bersandar pada beton penghalang. Wajahnya berpaling ke bawah, sementara Abergil bersandar ke arahnya dengan wajah membalik. Foto lain menunjukkan Abergeil tersenyum di depan kamera dengan tiga orang Palestina yang tangannya terikat dan matanya ditutup.

Peristiwa itu mengingatkan hubungan penuh antara tentara Israel dan Tepi Barat Palestina di bawah kendali mereka.

Sebelumnya tentara Israel mengalami banyak masalah ketika bergabung pada situs media sosial seperti Facebook dan YouTube . Baru-baru ini sekelompok prajurit tempur Israek ditegur karena memposting di Youtube tarian koreografi saat melakukan patroli di kota Hebron, Tepi Barat.

Juru bicara Otoritas Palestina Ghassan Khatib mengecam foto yang beredar dan mengatakan mereka menunjuk sebuah pelecehan yang lebih dalam – bagaimana 43 tahun pendudukan Israel terhadap warga Palestina telah mempengaruhi orang-orang Israel untuk melakukan pelecehan.

"Foto-foto ini menunjukkan mentalitas penjajah," kata Khatib, "Mereka bangga dengan menghinakan warga Palestina di wilayah pendudukan dan hal itu tidak adil, tidak bermoral dan, .."

Pihak Militer Israel juga mengkritik wanita muda tersebuy.

"Ini adalah foto yang memalukan," kata Kapten Barak Raz, seorang jurubicara militer Israel.

"Selain dari masalah-masalah keamanan informasi, kita berbicara tentang pelanggaran serius terhadap moral dan kode etis prajurit dan prajurit ini akan melayani dalam tugas aktif hari ini, saya akan membayangkan bahwa pasti ia akan segera dibawa ke mahkamah militer," katanya Associated Press Television News.

Tidak jelas apakah militer bisa menghukum wanita itu, karena ia telah selesai melakukan wajib militer nya. (fq/aby)