Pemuda Arab Kurang Kreatif?

Dalam rangka ulang tahunnya yang ke-10, Google menggelar program kompetisi bertajuk ‘Project 10 to the 100th’. Namun program ini membuat seorang peneliti media asal Yaman, Marawan Almuraisy kecewa sedikitnya pemuda-pemuda Arab yang ikut dalam program tersebut.

Dalam ‘Project 10 to the 100th’ Google meminta para peserta untuk mengirimkan idenya yang bisa digunakan untuk menolong sesama atau bisa mengubah wajah dunia. Google akan memilih lima peserta yang memberikan ide terbaik, dan akan mendanai ide-ide yang mereka ajukan untuk menolong sesama dan mengubah dunia.

Sampai batas hari terakhir penyerahan ide, hari Senin ini, sudah ada 300 orang yang memberikan idenya dalam lebih dari 25 bahasa termasuk bahasa Arab. Namun sayang, menurut Almuraisy, dari 300 nama kontestan yang mengikutsertakan idenya dalam kompetisi itu, hanya sedikit yang berasal dari Arab.

"Kemana pada pemuda Arab yang selalu mengklaim bahwa mereka punya ide-ide besar yang bisa bisa mengubah dunia?" keluh Almuraisy dengan nada bertanya.

"Sepertinya Google akan mengungkap siapa yang berpura-pura kreatif dan akan membedakannya dari mereka yang benar-benar kreatif," sambung Almuraisy.

"Kami sedang berada dalam situasi yang serius. Nama lima pemenang akan diumumkan, termasuk negara asal mereka. Negara itu akan dianggap sebagai negara-negara yang mendorong kreativitas warga negaranya, dan ini ibarat sebuah tuduhan bagi dunia Arab kita yang ternyata kurang kreatif," tukasnya.

Juru bicara Google Jamie Yood mengatakan, mereka kini sedang melakukan penilaian atas ide-ide yang sudah masuk dan tidak akan memilahnya berdasarkan bahasa atau wilayah geografis. Finalis yang terpilih akan diumumkan pada 27 Januari 2009. Google juga akan memberi kesempatan bagi masyarakat umum untuk memilih ide-ide yang menjadi favorit mereka diantara 100 ide yang sudah diseleksi Google. Pemenangnya akan diumumkan pada pertengahan Februari dan akan menerima dana untuk mewujudkan idenya sebesar 2 juta dollar. (ln/aby)