Pemuka Syiah Irak Dukung Pemerintahan Al Abadi untuk Perangi IS

deteksi-ayatollah-sistani1Pemuka Agama Syiah  Irak pada Senin memberikan dukungan kepada pemerintahan baru Irak memerangi  Negara Islam, sebagai respon serangan mematikan Mujahidin IS di sebagian masyarakat Syiah di negara itu, menewaskan sedikitnya 43 orang.

Serangan mujahidin Sunni kali ini  adalah serangan terbesar terhadap populasi Syiah di Irak sejak pasukan AS meninggalkan negeri itu pada akhir tahun 2011.

Perdana Menteri Haider al-Abadi, yang menjabat bulan lalu, Senin, bertemu  dengan pemuka Syiah Ayatollah Ali al-Sistani di selatan kota Najaf. Dia mengatakan setelah pembicaraan  bahwa al-Sistani menyambut pembentukan  pemerintah  Al-Abadi yang kini memimpin.

“Kami memiliki misi yang panjang dan penuh kekerasan di depan kita,” kata al-Abadi kepada wartawan setelah pertemuan dengan pemuka Agama Syiah , yang diyakini ia berusia 86 tahun. “Salah satu misi adalah  keamanan. Kita perlu senjata dan kita perlu merekonstruksi pasukan keamanan kami.”

Al-Sistani tinggal di kota suci Syiah Najaf, 160 kilometer (100 mil) selatan Baghdad, dan jarang muncul di depan umum.

Di Karbala, empat bom mobil terpisah meledak secara bersamaan, menewaskan sedikitnya 26 orang dan melukai 55, kata perwira polisi lainnya. Kota tersebut , sekitar 90 kilometer (55 mil) selatan Baghdad, adalah lokasi  makam dua imam Syiah yang menjadi tempat ziarah Syiah sepanjang tahun. Bom mobil diparkir di kawasan komersial yang dekat dengan kantor-kantor pemerintah, petugas setempat menginformasikan. (Arby/Dz)