Peres: Jangan Sampai Otoritas Keagamaan Berkuasa di Mesir

Presiden Israel Shimon Peres mengatakan bahwa ia lebih suka tidak adanya demokrasi di Mesir, dalam merujuk pemerintahan presiden Hosni Mubarak, daripada berkuasanya otoritas keagamaan.

Dalam komentar pertamanya terkait kondisi di Mesir, Peres mengatakan pada hari Senin kemarin (31/1) bahwa otoritas keagamaan fanatik di Kairo tidak akan lebih baik daripada ketiadaan demokrasi.

Peres, yang menerima mandat dari duta besar yang baru diangkat untuk Israel, mengatakan bahwa dia menghormati Mubarak dan menghargai kenyataan bahwa Mubarak melanggengkan perjanjian perdamaian dengan Israel.

Sementara itu, Shaul Mofaz, kepala komite parlemen urusan luar negeri dan keamanan, mengatakan kepada radio Israel bahwa Israel tidak boleh ikut campur dalam urusan internal Mesir.

Mofaz, seorang tokoh terkemuka dalam partai oposisi Kadima, mengatakan bahwa Israel harus tetap berpegang pada perjanjian damai dengan Mesir. (fq/pic)