Pesawat yang Bawa Putri Gaddafi Ditolak Mendarat di Bandara Malta

Sebuah pesawat Libya dari maskapai Arab Airlines ditolak izin untuk mendarat di bandara Malta International Airport pada Rabu kemarin (23/2) dan kembali ke Libya, sumber bandara mengatakan.

Pesawat, sebuah model pesawat angkut ATR42 turbo-prop, terbang ke Malta tanpa pemberitahuan terlebih dahulu dan ketika ditanya apakah ada izin untuk mendarat, pilot memberikan rincian penerbangan yang seharusnya mendarat di Malta, Selasa lalu, kata sumber tersebut.

Izin pendaratan ditolak dan setelah berputar-putar selama 20 menit ketika mencoba untuk ‘merayu’ pihak bandara untuk merubah keputusannya, pilot akhirnya memutuskan untuk kembali ke Libya.

Sumber mengatakan tidak jelas siapa yang berada di pesawat, tapi Al Jazeera melaporkan dari Malta bahwa sebuah pesawat sipil ditolak izinnya untuk mendarat di bandara Malta dan terbang kembali ke Libya, pesawat itu diyakini membawa Aisyah Gaddafi, putri pemimpin Libya Muammar Gaddafi.

Militer Malta terlihat memasuki bandara saat pesawat tersebut berusaha mendekat.

Militer Malta masih menjaga dua pilot Mirage F-1 anggota pasukan Angkatan Udara Libya yang membelot ke Malta pada hari Senin lalu, mengatakan mereka telah diperintahkan untuk mengebom demonstran anti-pemerintah di kota Benghazi Libya, namun mereka menolak dan melarikan diri dari Libya.

Pilot, keduanya berpangkal kolonel, masih dalam tahanan. Salah satu dari mereka telah meminta suaka politik. (fq/arabnews)