PM Denmark Kritik Kaum Muslimin Tidak Sejalan dengan Nilai Al-Quran

Menteri Luar Negeri Denmark, Pier Stig Moeller, mencari kambing hitam terkait kemunculan aksi demonstrasi menentang kartun Nabi Muhammad Saw yang terjadi di berbagai negara. Tidak ada angin tidak ada hujan, aksi-aksi demonstrasi itu dituding Moeller telah ditunggangi oleh Jaringan Al-Qaidah yang menurutnya sengaja memanas-manasi kaum Muslimin dunia akibat kartun Rasulullah saw.

Moeller menyampaikan hal itu di hadapan parlemen Denmark, menjawab tuntutan kelompok oposisi agar pemerintah Denmark mengusut kasus kartun yang diterbitkan harian Jyllands Posten pada 12 September 2005. Menurut BBC, dalam kesempatan itu, Moeller mengatakan, “Kekuatan ekstrim ingin melanjutkan kondisi kemarahan kaum Muslimin terhadap Denmark. Semua kalangan ekstrimis memanfaatkan situasi ini, dan jaringan Al-Qaidah juga memanfaatkan kasus ini untuk menyiram bensin kepada api.”

Dalam konteks itu, Moeller juga menyoroti sikap ulama Pakistan Syaikh Maulana Yusuf Quraisyi yang menyelenggarakan sayembara berhadiah satu juta dolar kepada siapa yang bisa membunuh orang yang menggambar kartun yang melecehkan Rasulullah saw. “Hal semacam ini sama saja mendorong orang untuk membunuh. Dan ini bertentangan dengan ajaran Al-Quran. Islam adalah agama rahmat dan toleran. Karena itu, dalam pandangan saya, kebanyakan kaum Muslimin pandangannya berbeda dengan ajaran Islam,” kata Moeller.

Seperti diketahui, Syaikh Quraisy di Pakistan pada Jum’at pekan lalu mengajak kaum Muslimin untuk membunuh orang yang bertanggung jawab atas tampilnya kartun yang menyakitkan kaum Muslimin itu. Ia mengatakan, “Jika Barat bisa membuka sayembara berhadiah untuk membunuh Usamah bin Laden, Aiman Zawahiri, kami juga bisa menyelenggarakan sayembara untuk siapa yang bisa membunuh penanggung jawab kartun yang menyakitkan Rasulullah saw,” katanya.

Dalam acara dengar pendapat dengan Parlemen Denmark, Olmart mendapat serangan keras. Kelompok oposisi menuding pemerintah Denmark adalah pihak yang paling bertanggung jawab atas tragedi yang merugikan pemerintah Denmark di dunia internasional. Pemerintah juga dikecam karena telah menyepelekan surat protes yang pernah disampaikan 11 utusan kaum Muslimin pada Oktober 2005. Lalu pemerintah juga menyepelekan warning yang berulangkali disampaikan Mesir terkait kartun tersebut, tapi pemerintah Denmark tetap diam seribu bahasa. (na-str/iol)