Sayap Politik Ikhwan Yordan Serukan Dukungan kepada Dewan Oposisi Libya

Partai Front Aksi Islam yang merupakan sayap politik jamaah Ikhwanul Muslimin Yordania Kamis kemarin (10/3) menyatakan bahwa kolonel Muammar Gaddafi yang merupakan presiden Libya telah kehilangan legitimasi dan menyerukan untuk mengakui dewan nasional pemerintahan transisi Libya yang ada di Benghazi sebagai satu-satunya wakil resmi rakyat Libya.

Pernyataan Front Aksi Islam ini datang menyusul pada saat Perancis menjadi negara pertama yang mengakui keberadaan resmi dewan nasional pemerintahan transisi Libya yang dibentuk oleh para pemberontak di wilayah timur Libya kota Benghazi sebagai wakil sah rakyat Libya, dan Perancis juga berencana akan mengirim duta besar ke Benghazi.

Front Aksi Islam menegaskan dalam pernyataannya bahwa seluruh rakyat harus memberikan segala bentuk dukungan politik dan bantuan ke[ada rakyat Libya serta warga negara asing yang ada di wilayah Libya, seperti dilaporkan oleh kantor berita Jerman.

Front juga menyerukan untuk segera mengambil tindakan yang diperlukan untuk menghentikan aksi brutal Gaddafi dan tentara bayarannya dalam menghadapi kelompok oposisi, termasuk larangan terbang di langit Libya. Selain itu front meminta dilakukannya semua bentuk tekanan politik terhadap Muammar Gaddafi serta menghormati kehendak rakyat Libya yabg menginginkan Gaddafi mundur dari jabatannya.(fq/imo)