Suriah: Jenazah pun Diperiksa Rezim

Tekanan kekerasan dalam revolusi Suriah tidak hanya diterima para korban selamat, mereka yang tewas pun menjadi perhatian bagi rezim, yang ditunjukkan dalam prosedur pengecekan  jenazah untuk “alasan keamanan” yang baru-baru ini diberlakukan.
Sebelum pengurusan jenazah, pasukan keamanan memeriksa jenazah.

“Ketika mereka (para pasukan rezim) memeriksa jenazah anak saya, saya lebih memilih mati di tempat daripada melihat anak saya dipermalukan seperti ini meski ia telah meninggal,” seorang ibu dari beberapa laki-laki yang meninggal.

Prosesi pengurusan jenazah telah dilarang sejak awal-awal bulan revolusi, karena seringkali dianggap sebagai pemicu unjuk rasa menentang rezim.

Sekarang hanya dua mobil yang diperbolehkan dalam prosesi, satu yang membawa jenazah dan satu mobil lagi untuk keluarga jenazah.

Kedua mobil tersebut biasanya diperiksa dengan hati-hati, mulai dari jenazah hingga pengemudi yang membawa jenazah ke makam.

“Kamu tidak tahu apa yang dapat dilakukan para iblis ini,”

“Mereka mungkin menyembunyikan peledak pada jenazah.” pengemudi sebuah mobil yang membawa jenazah mendengar pembicaraan para petugas kemanan.

Para anggota keluarga jenazah juga diperiksa dengan seksama setelah dokumen indentifikasi mereka diperiksa.

Semakin banyaknya larangan yang diberlakukan dalam upacara pengurusan jenazah membuat warga Suriah di ibukota mengubah prosesi pengurusan jenazah bagi keluarga mereka tercinta.

Selama bertahun-tahun, ta’ziyah dilakukan di rumah keluarga jenazah selama tiga hari berturut-turut, namun sekarang dikurangi menjadi dua hari. Ta’ziyah bahkan sama sekali tidak dilakukan jika sebelumnya kematian terjadi di luar kampung halaman jenazah.

(al-arabiya)