Syeikh Al Assir Maju di Front Terdepan Melawan Tentara dan Hizbullah Lebanon

al assirSetidaknya 15 tentara Libanon kini diketahui telah tewas dalam bentrokan antara pasukan pemerintah Lebanon dan pengikut seorang syekh Sunni, yang menentang gerakan Hizbullah Syiah yang terlibat dalam perang di negara tetangga Suriah.

Bentrokan yang meletus pada hari Minggu antara tentara dan pendukung Ahmad al-Assir terus berlanjut semalam, lapor Al Jazeera Nour Samaha pada hari Senin.

Pertempuran berkobar di sekitar Abra dan el Halwah kamp pengungsi Palestina Ain, katanya.

Anggota kelompok  Jund al Syam dan al Fatah,  kelompok bersenjata Islam telah bergabung dalam pertempuran,  melaporkan dari sebuah desa beberapa kilometer jauhnya dari Saida.

Dia mengatakan bentrokan sangat intensif di kedua daerah tersebut di atas, dengan persenjataan berat yang digunakan”.

“Suara ledakan dan tembakan dapat didengar beberapa kilometer di luar Saida. Tentara pemerintah  mencegah orang meninggalkan kamp Palestina yang terletak di Saida,” katanya.

“Jalan diblokir masuk ke Saida dari selatan, mencegah orang  mencapai Beirut, pemblokiran dilakukan oleh massa pro partai Hizbullah.

Pendukung ulama Muslim Al Assir telah mengepung sebuah pos pemeriksaan militer di Abra, di pinggiran Sidon, kata seorang sumber keamanan.

Saling baku tembak terjadi,  pertempuran intens meluas , dan memaksa warga mengungsi bersama  dengan anak-anak mereka.

Pekan lalu, syekh Al Assir mengimbau semua pendukungnya untuk menyerang  sebuah apartemen di daerah Abra karena apartemen itu digunakan sebagai markas anggota Hizbullah.

Abra adalah lokasi  bagi jamaah Muslim  di mana Syekh Al Assir memimpin sebagai Imam Masjidnya. Syekh al Assir yakin Hizbullah menggunakan apartemen Abra untuk mengawasi aktifitas syekh Assir beserta para jamaahnya.

Ketegangan Suriah  telah meluaskan pengaruhnya  di Lebanon, memperdalam perpecahan sektarian antara Muslim  dan Syiah. (Aljazeera/KH)