Tinta Manuskrip Al-Qur’an Biringham Tidak Ada di Era Nabi SAW

potongan-naskah-alquran-kuno-di-birmingham-_150723161237-254Eramuslim.com – Arkeolog Saudi menegaskan tinta merah yang digunakan untuk memisahkan antarsurah dalam manuskrip Alquran Birmingham tidak digunakan selama era Nabi Muhammad.

“Naskah itu mungkin saja berasal dari masa Khalifah Utsman bin Affan yang menjadi khalifah selama bertahun-tahun setelah kematian Nabi,” kata arkeolog Adnan Al Sharif, kepala perpustakaan di Umm Al Qura University, dilansir dari On Islam, Rabu (29/7).

Ia menambahkan, kata Bismillahi Rahmanir Rahim pada masa Nabi juga tidak pernah ditulis dalam tinta merah. Selama masa Nabi, Alquran tidak terkumpul rapi atau berbentuk manuskrip seperti yang ada sekarang. Juga tidak ada warna yang digunakan.

Al Sharif menambahkan, ada beberapa pengamatan yang meragukan klaim Universitas Birmingham. Salah satunya, warna merah yang memisahkan kata Bismillah dengan awal surah, serta pemisahan surah Maryam dan Thoha.

Menurut Al Sharif, memisahkan antarsurah seperti itu bukan kebiasaan pada masa Nabi. Salinan Alquran Universitas Birmingham ini tampaknya sudah ditata sedemikian rupa, yang juga tidak terjadi pada masa Nabi.

Ia juga mengungkapkan, pemeriksaan radiokarbon hanya bisa menunjukkan abad berapa naskah itu dibuat, bukan tahun berapa. Ada beberapa salinan Alquran di Turki, Mesir, dan Yaman, yang diperkirakan berasal dari abad pertama Hijriah. Ini mungkin menandakan salinan-salinan itu bersamaan dengan naskah Birmingham.

“Perkamen mungkin tua, tapi tulisan bisa jadi baru,” kata Abbas Tashkandi, seorang pakar manuskrip lain. Seperti diketahui, Universitas Birmingham baru-baru ini mengungkapkan penemuan Alquran tertua di dunia. Naskah itu diperkirakan berasal dari masa saat Nabi Muhammad SAW masih hidup.(rz/ROL)