Israel Siapkan Pembebasan 19 Tahanan Palestina di Perbatasan

Mobil-mobil van milik penjara Israel bergerak menuju perbatasan Tepi Barat, Jumat (2/10) waktu setempat. Di dalam van-van itu terdapat 19 perempuan Palestina yang selama ini mendekam di dalam penjara Hasharon, Israel.

Mereka dibawa ke perbatasan untuk dibebaskan sesuai kesepakatan Israel untuk membebaskan 20 tahanan perempuan Palestina sebagai kompensasi atas rekaman video Gilad Shalit, prajurit Israel yang ditawan pejuang Palestina di Gaza sejak tahun 2006 lalu.

Laporan Al-Jazeera menyebutkan, Israel akan menyerahkan para tahanan itu ke petugas Palang Merah Internasional di perbatasan. 18 orang tahanan akan dibebaskan dan dibawa ke Tepi Barat, sedangkan satu orang tahanan bernama Fatima Al-Zeeq bersama anaknya yang berusia 18 bulan akan dibebaskan ke Jalur Gaza.

Pembebasan tahanan perempuan Palestina sebagai kompensasi atas rekaman video Shalit adalah hasil negosiasi panjang antara pihak Israel dengan Hamas lewat mediasi Mesir dan Jerman selama tiga tahun ini. Jerman sejak bulan Juli lalu terlibat dalam negosiasi upaya pembebasan Shalit.

Rekaman video itu untuk menunjukkan bahwa Shalit masih hidup dan aman dibawah tawanan Hamas. Selama ini, petunjuk bahwa Shalit masih hidup hanyalah surat-surat yang ditulis Shalit dan rekaman suaranya saja. Hamas menuntut Israel untuk membebaskan para tahanan Palestina di penjara Israel jika ingin Shalit dibebaskan. Saat ini, terdapat sekitar 900 warga Palestina yang ditawan Israel. Hamas dan gerakan pejuang lainnya seperti PLO serta otoritas Palestina menolak kesepakatan damai jika Israel tidak membebaskan seluruh tahanan Palestina. (ln/aljz)