Anggota OKI Tinjau Kembali Hubungan dengan Israel

Organisasi Konferensi Islam (OKI) telah memperbaharui seruan kepada negara-negara anggotanya terkait hubungan dengan negara zionis Israel agar mempertimbangkan kembali hubungan mereka dengan rezim Tel Aviv.

Sekretaris Jenderal OKI Ekmeleddin Ihsanoglu melakukan seruan terebut pada hari Senin kemarin (14/6), dan mengatakan sarannya itu adalah salah satu resolusi yang dicapai pada pertemuan komite eksekutif organisasi pada hari Ahad lalu.

Pertemuan itu terjadi setelah Israel meluncurkan serangan mematikan pada sebuah konvoi bantuan kemanusiaan yang akan menuju Gaza pada tanggal 31 Mei, yang menewaskan 20 orang dan menyebabkan puluhan lainnya luka-luka.

Serangan itu memicu kemarahan di seluruh dunia dan mendorong masyarakat Muslim di seluruh dunia untuk menuntut adanya tindakan dari negara-negara Arab dan pemimpin Muslim, terutama Organisasi Konferensi Islam.

Selama pertemuan hari Ahad lalu, OKI mengeluarkan pernyataan mengutuk "dalam istilah yang paling kuat" serangan israel terhadao armada Kebebasan dan menyebut hal itu sebagai "tindakan terorisme negara."

OKI sepakat untuk menekan Israel untuk mengangkat blokade atas Gaza. Resolusi lain yang dibuat OKI adalah mengadakan sidang umum PBB dengan judul "United for Peace" dan juga untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan dan sanksi terhadap Israel.

"Kami sedang bekerja untuk melaksanakan resolusi tersebut. Negara-negara anggota OKI juga dalam program konsultasi," kantor berita Bernama Malaysia mengutip perkataan kepala OKI di Kuala Lumpur.

OKI adalah organisasi muslim di dunia terbesar, terdiri dari 57 anggota – termasuk Mesir, Yordania, Turki – yang memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.(fq/prtv)