AS Sedang Kaji Sistem Perbankan Islami

Pemerintah AS kini sedang mempelajari keunggulan-keunggulan sistem perbankan syariah untuk mengetahui seberapa jauh sistem syariah bisa dimanfaatkan untuk menghadapi krisis ekonomi global sekarang ini.

Hal tersebut diungkapkan oleh Robert M.Kimmitt, deputi menteri keuangan AS dalam keterangan persnya di Kedubes AS di Arab Saudi, Selasa (28/10). Dalam kunjungan resminya ke Kerajaan Saudi, Kimmitt melakukan pertemuan dengan Menteri Keuangan Saudi, Ibrahim Al-Assaf dan rencananya hari ini akan bertemu dengan Gubernur Lembaga Moneter Arab Saudi (SAMA, Hamad Al-Sayari, Kepala Otoritas Investasi Umum Saudi, Amr Al-Dabbagh, Ketua Perusahaan Holding Kerajaan Saudi, Pangeran Alwalid bin Talal serta para investor serta bankir di Saudi.

Kimmitt mengatakan, sejumlah topik penting sudah dipersiapkan dengan sangat hati-hati sebagai agenda yang akan dibahas dalam pertemuan tingkat tinggi negara G-20 di Washington tanggal 15 November mendatang. Ia menyatakan belum tahu pasti apakah sistem perbankan Islami akan masuk dalam agenda pembicaraan dalam pertemuan tersebut, namun Kimmit mengakui perbankan syariah belakangan ini sering menjadi pembicaraan di sektor publik dan swasta.

"Para pakar di Departemen Keuangan AS sedang mempelajari keunggulan-keunggulan perbankan Islami," kata Kimmitt.

Meski demikian, Kimmitt mengatakan bahwa AS kini sedang memusatkan perhatian pada sejumlah negara dan bank sentral dalam menangani krisis keuangan global yang terjadi belakangan ini. Apalagi dalam G-20 sendiri, tambah Kimmitt, terdapat negara-negara Muslim seperti Indonesia, Turki, termasuk Arab Saudi yang sudah sepuluh tahun menjadi anggota G-20.

"Perwakilan dari negara-negara bisa mempresentasikan pengalaman-pengalaman sektor perbankan Islami mereka dalam situasi seperti sekarang ini," tukas Kimmit.

Menyinggung soal kunjungannya ke Saudi, Kimmit mengakui kunjungannya itu tidak lepas dari krisis keuangan yang melanda pasar global saat ini. "Ini adalah kesempatan bagi saya untuk memaparkan pandangan-pandangan AS dan mendengar langsung dari pimpinan Kerajaan Saudi tentant situasi terkini di Saudi dan negara-negara di kawasan. AS juga ingin menekankan komitmennya pada negara-negara di kawasan tentang kebijakan-kebijakan investasi terbuka AS," papar Kimmit.

Ia mengharapkan, investor-investor Saudi juga mau melakukan investasi di AS seperti pengusaha-pengusaha AS menginvestasikan modalnya di Saudi. Selain Saudi, Kimmit juga akan berkunjung ke Uni Emirat Arab, Qatar, Kuwait dan Irak. (ln/arabnews/Isc)