Assange: Rencana Wikileaks Rilis Dokumen Rahasia Perang Irak Palsu

Wikileaks mengatakan bahwa laporan yang mengklaim situs ‘peniup pluit’ akan merilis ratusan ribu dokumen-dokumen rahasia pada Perang Irak adalah "palsu."

Pendiri Wikileaks, Julian Assange, dalam postingannya di Twitter pada hari Senin lalu mengumumkan bahwa lebih dari 700 artikel dari seluruh dunia telah tertipu oleh majalah Wired sehingga meyakini bahwa situs ini akan merilis dokumen baru tentang Irak.

"Blog Wired adalah bukan sumber dan tidak memiliki kredibilitas. Blog ini dikenal sebagai lawan dan penyebar segala macam informasi yang salah tentang WikiLeaks. Ini secara dramatis sengaja dilakukan sejak kami menuntut adanya pemeriksaan atas peran yang dimainkan dalam pengambilan sumber jurnalistik yang dituduhkan, seorang analisis intelijen Bradley Manning, tulis Assange.

Organisasi-organisasi berita telah banyak melaporkan pekan lalu bahwa WikiLeaks berencana untuk melepaskan lebih 400.000 dokumen rahasia pada Perang Irak. Dan Wired menanggapi hal itu dengan menyangkal setiap bias yang terjadi dan mencatat bahwa sumber laporan tersebut adalah mantan karyawan WikiLeaks.

"Kami berdasarkan atas laporan. Assange sendiri yang mengendalikan tanggal penerbitan dokumen rahasia tersebut., dan tidak mengherankan bahwa ia akan memilih untuk menunda merilis dokumen perang Irak," kata Kevin Poulsen, editor senior di majalah Wired.

Sementara itu, Pentagon telah meminta organisasi-organisasi media tidak mempublikasikan dokumen rahasia yang dirilis oleh WikiLeaks.

Associated Press melaporkan pada hari Senin lalu bahwa Departemen Pertahanan AS telah membentuk tim beranggotakan 120 orang untuk menghadapi kemungkinan Wikileaks memublikasikan 400.000 dokumen perang Irak. Dokumen tersebut berisi informasi tentang operasi militer di Irak, pasukan keamanan Irak dan korban-korban perang Irak dari kalangan rakyat sipil.

Pada bulan Juli, WikiLeaks telah menimbulkan kontroversi setelah menerbitkan 77.000 dokumen-dokumen rahasia pada perang di Afghanistan. Bradley Manning, seorang analis intelijen Angkatan Darat AS ditangkap sehubungan dengan kebocoran dokumen rahasia tersebut.

Menteri Pertahanan Amerika Serikat Robert Gates kemudian mengatakan perilisan dokumen-dokumen rahasi itu menempatkan kepentingan AS dalam risiko yang tinggi.(fq/prtv)