Azab Allah, Setelah Serangan Jantung Sekarang Mubarak Terkena Kanker

Mantan Presiden Mesir Hosni Mubarak menderita kanker, pengacaranya mengatakan pada hari Senin kemarin (20/6), mengutip sebuah laporan medis untuk menilai apakah mantan pemimpin Mesir tersebut cukup fit untuk diadili.

Mubarak, 83 tahun, terpaksa keluar dari kantornya pada bulan Februari dalam pemberontakan rakyat yang didorong oleh kemarahan tingginya tingkat korupsi dan kemiskinan yang meluas. Dia dijadwalkan diadili pada tanggal 3 Agustus mendatang atas tuduhan membunuh demonstran dan penyalahgunaan kekuasaan.

"Mubarak telah menderita kanker dan ini adalah termasuk dalam laporan medis terakhir," kata pengacaranya Farid el-Deeb kepada Reuters.

Dia menolak untuk mengatakan apakah ia mengacu pada sebuah laporan medis baru yang belum dipublikasikan. Situs saluran berita satelit Al-Jazeera mengutip pernyataan Deeb mengatakan Mubarak menderita "kanker perut dan tumbuhnya tumor."

Sebuah komite dokter yang ditunjuk untuk menilai kondisi kesehatan Mubarak mengatakan pada akhir Mei lalu bahwa ia tidak harus dipindahkan ke rumah sakit penjara karena ia mengalami depresi, memiliki sirkulasi darah yang buruk dan beresiko mengalami serangan jantung mendadak.

Komite itu juga mengatakan ia memiliki tumor di kandung empedu dan pankreas, yang ia telah jalani operasi di masa lalu. Namun, komite itu tidak mengatakan pada waktu itu apakah tumor tersebut ganas atau jinak.

Mubarak telah tidak muncul di publik sejak kepergiannya ke villa keluarga nya di resor Laut Merah Sharm el-Sheikh setelah dirinya digulingkan.

Dia membuat pernyataan yang direkam pada bulan April lalu di mana ia membantah tuduhan korupsi dan bersumpah untuk mempertahankan reputasinya.

Mantan pemimpin Mesir itu ditahan di rumah sakit di Sharm pada pertengahan bulan April setelah para pejabat mengatakan ia mengalami gangguan jantung selama interogasi awal.

Kesehatan Mubarak adalah subjek spekulasi saat ia masih berkuasa, terutama sejak ia menjalani operasi kandung empedu pada Maret tahun lalu. Sementara ia masih berkuasa, para pejabat selalu membantah dia memiliki penyakit yang mengancam jiwa seperti kanker.(fq/reu)