Beginilah Polisi Rusia Membunuh Seorang Muslim


Beberapa anggota OMON Rusia (Satuan Polisi Tujuan Khusus) mengirimkan surat berisi kisah mereka, kepada majalah The New Times yang berbahasa Rusia. Surat itu bercerita tentang bagaimana mereka membunuh warga sipil di Dagestan, yang merupaka seorang Muslim.

Menurut majalah tersebut, surat itu dikirim kepada editornya oleh purnawarirawan Letnan Kolonel, Alexei Tukhvatulin.

Surat itu bercerita tentang peristiwa pada 2 Desember 2009, tepatnya tentang "operasi khusus" di kota Khasavyurt, dimana mereka tengah memburu seorang Muslim, khususnya Khamzayev. Para penulis surat ambil bagian dalam pembunuhan itu dan menyatakan bahwa sebenarnya tidak ada alasan untuk menembak Khamzayev.

Menurut mereka, orang itu lari dari sebuah rumah, di mana mungkin Khamzayev berada. Khamzayev terluka di tulang dan bahu, dan ditemukan jejak darah.

Setelah penahanannya, polisi lokal menyerahkannya kepada regu OMON Moskow. Para komandan pasukan Moskow kemduian memutuskan untuk membunuh orang itu, karena kalau tidak, mereka bisa didakwa atas "penggunaan senjata ilegal."

Senjata dan amunisi (menurut laporan media, diduga senapan Kalashnikov, granat dan 300 butir peluru) ditemukan di tubuh Khamzayev.

Menurut Musarip, saudara Khamzayev, pada tanggal 2 Desember, ia pergi ke luar setelah dia mendengar suara mesin. Dia tidak punya senjata di tangannya. Dia tidak melarikan diri, maka dari itu polisi Rusia telah berbohong.

Bahkan kata Musarip, saudaranya itu tidak memiliki hubungan apapun dengan Mujahidin. (sa/kc)