Bentrokan Islam-Kristen Kembali Terjadi di Nigeria

Bentrokan bersenjata kembali pecah antara kelompok Kristen dan Muslim di dekat pusat kota Nigeria Jos pada hari Ahad kemarin (26/12), kata seorang saksi mata kepada Reuters, setelah pemboman Malam Natal di wilayah ini yang menewaskan lebih dari 30 orang.

Kerusuhan tersebut datang pada saat Presiden Goodluck Jonathan sedang menjalankan kampanye kontroversialnya menjelang peringatan partainya yang berkuasa pada 13 Januari mendatang.

Sebuah kekuasaan dari partai yang berkuasa mengatakan bahwa kekuasaan dalam Partai Rakyat Demokratik (PDP) harus digilir di antara sebagian besar umat Islam yang ada di Utara dan sebagian besar umat Kristen di selatan setiap dua kali.

Presiden Jonathan adalah warga Selatan yang mewarisi kantor presiden ketika Presiden Umaru Yar’Adua, yang berasal dari utara, meninggal selama masa pertama pemerintahannya tahun ini dan faksi utara dalam partai yang berkuasa menentang pencalonan Jonathan.

Jonathan sendiri menghadapi tantangan dari mantan Wakil Presiden Atiku Abubakar atas nominasi partai yang berkuasa.

Banyak bangunan dibakar dan orang-orang terlihat berlarian menghindari penangkapan oleh polisi dan militer yang tiba di lokasi dalam upaya untuk membubarkan kerumunan orang banyak.

Puluhan bangunan terbakar dan banyak orang yang luka-luka berlumuran darah diseret oleh teman-teman dan keluarganya ke rumah sakit, lapor saksi mata.

Kerusuhan itu dipicu oleh ledakan pada malam Natal di desa-desa dekat Jos, ibukota negara bagian Plateau, yang menewaskan sedikitnya 32 orang dan meninggalkan 74 orang menderita luka parah.

"Wakil presiden sedang dalam perjalanan menuju Jos untuk melakukan upaya mengatasi krisis ini," kata juru bicara kepresidenan.

Pemilihan presiden telah ditetapkan pada bulan April di Nigeria dan para pengamat telah memperingatkan akan meningkatnya kekerasan pada saat menjelang pemilu berlangsung.

Situasi tegang terutama terjadi di Jos, yang sebelumnya sudah mengalami kerusuhan sektarian yang oleh banyak pengamat dikatakan kerusuhan tersebut dipicu oleh politik dan telah menewaskan ratusan orang tahun ini. (fq/agencies)