Berjilbab, Muslimah AS Ditolak Masuk ke Arena Skating Indoor

Seorang wanita asal Windsor mengatakan dia diminta untuk melepas jilbabnya selama kunjungannya ke arena Ron-A-Roll skating indoor pekan ini.

Marisol Rodriguez Colon dan kakaknya berencana untuk menghadiri pesta ulang tahun keponakannya di Ron-A-Roll pada hari Ahad lalu. Tapi begitu di dalam, Rodriguez-Colon mengatakan, mereka dihentikan oleh petugas yang mengatakan mereka harus melepas jilbab mereka karena kebijakan manajemen melarang penggunaan penutup kepala.

Karyawan Ron-A-Roll, yang mengidentifikasi dirinya sebagai manajer, kepada Rodriguez-Colon mengatakan bahwa dirinya menawarkan dua opsi-melepas jilbab atau memakai helm di kepala mereka. Rodriguez-Colon mengatakan ia percaya kebijakan ini sangat diskriminatif.

"Kami tidak bisa masuk fasilitas tersebut karena kami mengenakan jilbab," kata Rodriguez-Colon, yang telah mengenakan jilbab, selama 16 tahun.

"Pertama-tama, kami mengenakan jilbab karena pilihan saya sendiri dan saya bangga mengenakannya. Saya bangga dengan jilbab yang saya pakai kemanapun saya pergi. Saya malu karena seseorang meminta saya untuk memakai helm, Saya kecewa dan keluar sehingga semua orang melihat bahwa ada sesuatu yang salah dengan kedua wanita Muslim ini," kata Rodriguez-Colon.

Meskipun pihak Ron-A-Roll tidak pernah membantah bahwa insiden itu terjadi, perusahaan hanya akan memberikan pernyataan mengulangi kebijakan melarang penggunaan penutup kepala di dalam gedung dan alternatifnya adalah helm pengaman yang ditawarkan untuk keamanan.

Council on American-Islamic Relations (CAIR), sebuah kelompok kebebasan sipil AS, telah dihubungi oleh adik-Rodriguez-Colon untuk meminta advokasi hukum.(fq/HartfordCourant)