Berkah Ramadhan di Penjara-Penjara Afrika Selatan

Otoritas lembaga pemasyarakatan di Afrika Selatan memenuhi permintaan organisasi Muslim Prison Board (MPB) agar pengelola penjara memberikan sedikit sentuhan Ramadhan bagi para tahanan yang muslim.

Maulana Ahmed Namatuba dari MPB mengungkapkan, para tahanan muslim tidak punya ruangan agar bisa salat berjamaah. Oleh sebab itu kami meminta otoritas lapas Afrika Selatan menyediakannya untuk digunakan selama bulan Ramadan.

Untuk itu Departement of Correctional Services (DCS) mengistruksikan pada seluruh pengelola lapas agar menyediakan ruangan khusus agar tahanan yang muslim bisa bisa salat berjamaah dan menyediakan program konseling. Selain itu, pengelola penjara juga akan menyediakan dapur khusus agar para tahanan yang menjalankan ibadah puasa bisa mendapatkan makanan saat berbuka dan sahur.

Guru agama yang menjadi relawan untuk memberikan pelayanan rohani bagi tahanan muslim, Maulana Ismail Ahmed Kaloo mengungkapkan kebahagiannya karena ia diijinkan untuk membawa makanan spesial ke dalam penjara untuk berbuka dan sahur.

"Dalam kondisi normal, DCS melarang makanan dari luar dibawa ke dalam kompleks penjara, tapi karena sudah terjalin hubungan yang baik dengan MPB dan para guru agama yang menjadi relawan, kami diperbolehkan membawa makanan sendiri ke dalam penjara," ujar Ahmed Kaloo.

Kabar baik yang lain, otoritas lapas Afrika Selatan berjanji akan menyediakan makanan istimewa untuk para tahanan muslim pada saat Idul Fitri selama tiga hari dan mengijinkan MPB membawa seorang imam untuk memimpin salat tarawih di dalam penjara.

Selain itu, akan digelar program semacam pesantren Ramadhan yang melibatkan para da’i untuk memberikan pengetahuan tentang salat, puasa, ilmu membaca Al-Quran dan ilmu agama lainnya, program zikir serta tadarus Al-Quran. Kaloo menyatakan, program-program reliji seperti sangat bermanfaat bagi para tahanan yang ingin mendapatkan siraman rohani atau berkonsultasi dalam masalah agama.

"Karena Ramadan menawarkan kesempatan yang luas bagi para tahanan untuk merenung dan bertobat," imbuh Kaloo.

Di Afrika Selatan, komunitas Muslim yang terdiri dari 1,4 persen dari 44 juta total jumlah penduduk negeri itu, mulai menjalankan ibadah puasa Ramadhan pada Sabtu (22/8). (ln/iol)