Burger Onta: Makanan Favorit Baru di Saudi Arabia

Riyadh – Tiga pemuda bersaudara asal kota Riyadh, Saudi Arabia, baru-baru ini membuat terobosan kuliner yang menarik. Mereka membuka restaurant kecil-kecilan dengan menu unik, yaitu burger daging onta (barghar al-hasyi), sebuah menu yang sangat baru dan belum pernah ada sebelumnya.

Menu yang mereka suguhkan ternyata mampu menarik jumlah peminat yang sangat besar. Setiap harinya, kios burger onta itu selalu ramai dikunjungi para zabain (pembeli), bahkan sangat populer di seantero Riyadh. Kini, omset bulanan mereka kini melebihi gaji pegawai negeri di kerajaan itu.

Muhammad al-Qabisyi, pemilik mini-resto burger onta itu mengatakan, bisnis rumah makan atau bahan makanan merupakan lahan yang sangat mudah dikelola dan mampu menarik keuntungan tinggi.

"Sejak delapan bulan yang lalu, saya dan kedua saudara saya mulai mencoba usaha membuka restaurant mini dengan menu burger onta, menu yang baru dan belum ada sebelumnya," terang al-Qabisyi sebagaimana dikutip al-Arabiya (26/5).

Al-Qabisyi menambahkan, pada bulan-bulan pertama bisnisnya berjalan kurang demikian lancar, bahkan cenderung dhaif (lemah) karena kurangnya modal.

"Namun Alhamdulillah, setelah enam bulan, pada akhirnya kami eksis dan bisa menciptakan restoran yang lebih layak dengan beberapa menu pilihan," tambahnya.

Berkat kerja kerasnya itu, pada akhirnya restoran burger onta milik ketiga bersaudara al-Qabisyi itu mampu dikenal secara luas di ibu kota Riyadh dan menjadi salah satu "makanan favorit" baru.

Sukses usaha mereka mampu mendatangkan penghasilan yang sangat besar, bahkan lebih besar dari pegawai negeri di kerajaan itu.

"Pendapatan harian kami lebih tinggi dari pendapatan para pekerja negara," terang al-Qabisyi.

Dalam testimoninya, beberapa pengunjung dan pelanggan resto burger onta itu banyak yang mengungkapkan kesalutan mereka akan usaha yang dilakoni oleh ketiga bersaudara al-Qabisyi.

"Ketiganya adalah perlambang pemuda yang ulet berjuang, yang tidak mengandalkan pekerjaan mereka dengan sekedar menjadi pegawai negeri di Saudi," kata salah satu testimoni itu. (L2/aby)