Calon Mempelai Berjilbab, Penghulu di Turki Tolak Gelar Pernikahan

Setelah seorang dokter menolak untuk memeriksa perempuan tua hanya gara-gara perempuan tersebut berjilbab, kembali kejadian yang sama terjadi di Turki dalam konteks yang berbeda.

Di tengah upaya pemerintahan Turki di bawah PM Recep Tayep Erdogan yang terus berjuang untuk kembali "membumikan" jilbab di negerinya, seorang modin (penghulu) di negeri itu justru menolak untuk menikahkan sepasangan mempelai hanya gara-gara pihak calon perempuan mengenakan jilbab.

Kejadian ini terjadi di kota Gonbinar, wilayah Denizli (Pamukkale), Turki bagian barat. Sang modin menolak untuk menikahkan kedua mempelai gara-gara calon pengantin perempuan memakai jilbab, dan karena pas foto yang diajukan oleh calon mempelai mengenakan jilbab, yang dinilainya sebagai pelanggaran atas undang-undang negara.

Bukan hanya penolakan dari sang modin, campur tangan atas masalah ini juga datang dari pihak wali kota Gonbinar, yang berasal dari partai CHP yang berhaluan sekuler konservatif. Sang wali kota dikabarkan tengah mempersiapkan penjeratan hukum kepada kedua calon mempelai dengan tuduhan telah melakukan pelanggaran undang-undang.

Terang saja, kedua calon mempelai, yaitu Ramazan Acer dan Cennet Gonzur merasa sangat kecewa dicampuri bingung. Meski demikian, keduanya terus berjuang untuk dapat sampai ke pelaminan dan disahkan secara hukum oleh negara.

Kedua calon mempelai juga mengatakan, Badan Kependudukan dan Sensus Turki telah jauh-jauh hari tidaka mempermasalahkan keberadaan pas foto calon mempelai perempuan yang mengenakan jilbab. Tapi entah kenapa, ketika akan menggelar akad nikah tertulis, pak modinnya malah mempermasalahkan. (L2/db)